Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Mental Block dan Kiat Jitu Mengatasinya

7 Mei 2021   18:30 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:55 1969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mental Block (Koldunov/Getty Images/iStockphoto)

Kapan Mental Block Terjadi?

Pertama, ketika orang terlalu sibuk memikirkan kekurangan atau kelemahan dirinya sendiri. Lama-kelamaan timbul rasa minder (inferior).

"Mana mungkin saya bisa sukses, jika keadaannya begini?"

"Ah, kayaknya gak bisa berhasil deh seperti si Fulan, kan saya cuma lulusan sekolah dasar."

Pernah mendengar kalimat seperti itu dari kawan terdekat? Atau justru kita sendiri yang ngomong begitu? 

Padahal setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kekurangan, namun yakinkan pada diri bahwa Allah memberikan kelebihan dari sisi yang lain.

Kedua, sifat mental block bisa muncul ketika seseorang iri melihat apa yang dimiliki atau diperoleh orang lain. Entah itu iri melihat kesuksesan, kekayaan, wajah cantik atau rupawan, dan lain sebagainya. Padahal manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk oleh Tuhan dan diberikan potensi yang sama untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya.

Tidak ada manusia yang bodoh, adanya ya manusia yang malas. Kemalasanlah yang mengantarkan kepada kebodohan. Sebab dia tidak berupaya maksimal dengan potensi yang dimiliki.

Ilustrasi gambar: www.prosehat.com
Ilustrasi gambar: www.prosehat.com
Lalu mengapa Allah SWT memberi potensi yang sama, namun kenyataannya terdapat hasil yang berbeda pada setiap insan?

Ada orang yang sukses, ada yang gagal. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang sering beruntung, ada yang merasa buntung. Lalu, timbullah rasa cemburu, iri melihat keadaan orang lain yang lebih bagus dari dirinya.

"Saya sudah rajin ibadah, sedekah, kok masih gagal dalam bisnis?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun