Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Wisata dan Hal yang Perlu Diperhatikan bila Berlibur ke Australia

25 Maret 2019   06:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   10:13 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Australia merupakan tujuan liburan di lebaran tahun lalu (14-22 Juni 2018). Hanya 1 artikel yang saya tulis sehubungan dengan perjalanan ke Australia selama 9D8N. Karena pada dasarnya saya menyukai liburan pantai, sehingga perjalanan ke kota-kota besar bukan sesuatu yang "mempesona" bagi saya pribadi, tetapi perjalanan tersebut tetap perlu dilakukan untuk menambah wawasan.

Artikel ini saya tulis karena ada teman yang kebetulan berencana ke Australia di lebaran tahun ini dan menanyakan apa yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan serta tempat-tempat wisata apa saja yang telah saya datangi dan seperti apa tempatnya. Apakah susah mencari makan di sana serta dapat makan berapa kali dari tour. Apakah dingin sekali suhunya pas saya ke sana? Dan jujur saya juga sudah lupa-lupa ingat.

Akhirnya berdasarkan itenary yang saya dapat dari google dan foto-foto yang ada, saya berusaha membuat tulisan ini. Semoga bisa menjadi panduan dan bermanfaat bagi yang berencana liburan ke Australia.

Brisbane Tangalooma

15 Juni 2018

Puluhan Bangau yang ada di bibir pantai Tangalooma Wild Dolphin Resort (dok pribadi)
Puluhan Bangau yang ada di bibir pantai Tangalooma Wild Dolphin Resort (dok pribadi)
Begitu tiba di Brisbane dari Jakarta, kami langsung diantar menuju ke Holt St. Warf untuk menyeberang ke Tangalooma Wild Dolphin Resort dimana disini kami akan diantar dengan menggunakan kendaraan 4WD untuk menikmati "Desert Tour" untuk melihat keindahan alam Tangalooma serta kita juga dapat merasakan sand tobogganing (berseluncur di atas pasir).  


Di sini kita juga dapat mengikuti Optional Tour seperti ATV Quad Bike, Parasailing, Segway, Pelican Feeding, dll dengan biaya sendiri. Sore hari kita akan diajak untuk melihat serta memberi makan lumba-lumba liar yang terdapat disana.

Karena Tangalooma Wild Dolphin Resort merupakan wisata pantai, maka hanya ditempat inilah saya membuat artikelnya. Bisa di baca di sini.  Saya pribadi suka tempat ini.  Tempatnya asri dan lengkap banget wisata pantainya. Saya belum menjajal semua fasilitas yang ada di sana karena hanya semalam di sana dan sampainya juga sudah tengah hari.  Cocok untuk liburan keluarga! Mudah-mudahan ada kesempatan untuk berkunjung ke sini lagi 🙏😁

Malam hari kami diajak untuk menikmati makan malam di Fire & Stone. Menunya "steak". Sebelum berangkat dari Jakarta kami sudah dikasih menu untuk dipilih sehingga begitu tiba di sana kami tinggal menunggu makanan kami tersedia.

Tangalooma Brisbane - Gold Coast

16 Juni 2018

Besoknya setelah sarapan kami diantar kembali menuju kota Brisbane.  Setibanya disana kami langsung diantar menuju kota Gold Coast untuk mengunjungi Dreamworld, dimana kami bisa menikmati sepuasnya permainan mendebarkan seperti: Tower of Terror, Wipeout, Coca-Cola Imax Theatre, The Giant Drop serta melihat binatang khas negara Australia yaitu Koala dan Kangguru. Tidak lupa pula melihat pencukuran bulu domba, serta mengunjungi Tiger Island untuk melihat macan putih. Dan yang pasti kami diberi kesempatan untuk berfoto bersama Koala.

dok pribadi
dok pribadi
Wahana yang ada di Dream World (dok pribadi)
Wahana yang ada di Dream World (dok pribadi)
Kangguru yang ada di Dream World (dok pribadi)
Kangguru yang ada di Dream World (dok pribadi)
Sore harinya kami diajak untuk mengunjungi Queensland Number One / Q1,  salah satu bangunan residensial tertinggi yang terletak di belahan bumi selatan benua Australia dengan ketinggian 322 meter, lebih tinggi dari Burj al-Arab, sebuah hotel mewah yang terletak di Dubai yang ketinggiannya 321 meter.

Dok pribadi
Dok pribadi
Pemandangan dari Sky Point (dok pribadi)
Pemandangan dari Sky Point (dok pribadi)
Gold Coast

17 Juni 2018

Naik Helikopter untuk melihat keindahaan kota Goldcoast (dok pribadi)
Naik Helikopter untuk melihat keindahaan kota Goldcoast (dok pribadi)
Pada pagi hari kami diajak untuk melihat keindahan kota Gold Coast dengan naik Helikopter. Ini sudah termasuk dalam paket tour. Jadi kami tidak perlu membayar lagi untuk ini. Durasinya hanya 5 menit. Tetapi 5 menit sudah cukup untuk melihat keindahan kota Gold Coast yang disisinya dihiasi pantai dan gedung pencakar langit yang menjulang ke atas.

Keindahaan kota Gold Coast dari atas Helikopter (dok pribadi)
Keindahaan kota Gold Coast dari atas Helikopter (dok pribadi)
Setelahnya kami diajak untuk mengunjungi Movie World yang merupakan studio film terbesar di Australia. Disini dapat dilihat dari dekat teknik pembuatan film dan atraksi-atraksi menarik seperti: Superman Escape, Hollywood Stunt Driver Show 2, Looney Tunes 4D, Green Lantern Coaster , Scooby Doo Spooky Coaster, Road Runner Roller Coaster, dll.

Dok pribadi
Dok pribadi
Malam hari kami menikmati makan malam di Hard Rock Cafe. Sama seperti makan malam di Hot Stone di Tangalooma Wild Dolphin Resort, menunya sudah dipilih kami sebelum berangkat, sehingga pas tiba di sana tinggal menunggu penyajiannya.

Gold Coast - Brisbane - Sydney

18 Juni 2018

Menikmati Pemandangan Opera House Sydney dari Circular Quay (dok pribadi)
Menikmati Pemandangan Opera House Sydney dari Circular Quay (dok pribadi)

Setelah santap pagi kami melanjutkan perjalanan menggunakan penerbangan domestik menuju kota Sydney. Setibanya di Sydney kami diajak city tour dengan mengunjungi dan melewati objek-objek wisata seperti: Double Bay, Rose Bay, The Gap, Mrs. Macquaries's Chair, The Rocks, Circular Quay, Sydney Harbour Bridge dan Sydney Opera House. Kesemua tempat yang disebut diatas saling berdekatan.

Kawasan Mrs. Macquaries's Chair berdampingan dengan Circular Quay (dok pribadi)
Kawasan Mrs. Macquaries's Chair berdampingan dengan Circular Quay (dok pribadi)
Malam hari kami menikmati santap malam dan pemandangan indah kota Sydney dari atas Captain Cook Cruises. 

Setelah kapal merapat kembali ternyata kami disambut oleh hujan.

Makan malam di Captain Cook Cruises (dok pribadi)
Makan malam di Captain Cook Cruises (dok pribadi)
Pemandangan malam kota Sydney dari Captain Cook Cruises (dok pribadi)
Pemandangan malam kota Sydney dari Captain Cook Cruises (dok pribadi)
Sydney - Blue Mountain - Sydney

19 Juni 2018

Setelah sarapan kami diajak untuk mengunjungi Blue Mountain untuk melihat keindahan alam pegunungan. Disana kita juga bisa melihat keberadaan tiga formasi batu yang letaknya bersebelahan yang terkenal dengan nama The Three Sisters. 

The Three Sisters menjadi salah satu legenda terkenal di wilayah ini.  Ada dua versi legenda di balik keindahan The Three Sister yang menjadi bagian dari Blue Mountain.

Sejarah pertama menceritakan, batu kembar tiga itu mewakili tiga saudara perempuan yang berubah menjadi batu. Hal itu berdasarkan legenda suku Aborigin. Tiga saudara perempuan itu bernama Meehni, Wimlah dan Gunnedoo. Mereka tinggal di Lembah Jamison sebagai anggota dari suku Katoomba.

Wanita-wanita muda yang cantik itu telah jatuh cinta dengan tiga bersaudara dari suku Nepean, namun hukum adat melarang mereka untuk menikah. Pertempuran antar suku pun terjadi, untuk menghindari bahaya maka ketiga wanita itu dibawa ke sebuah dukun dan diubahnya menjadi batu. Namun naas, dukun itu terbunuh dan tak bisa mengembalikan ketiganya seperti semula.

Sementara legenda lainnya menyebutkan,  Meenhi, Wimlah dan Gunnedoo memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai dukun bernama Tyawan. Setiap hari mereka mencari makan dan harus melewati sebuah gua yang dihuni Bunyip, yakni sebuah hewan buas dalam mitologi Aborigin digambarkan menyerupai serigala namun memiliki selaput di kakinya.

Tak ingin terjadi bahaya dengan anak-anaknya, maka Tyawan meninggalkan ketiganya di belakang tebing. Namun, suatu ketika ketiga putrinya berhadapan dengan Bunyip saat Meenhi menimpukkan batu ke arah kelabang tetapi mengenai Bunyip.

Niat hati melindungi anak-anaknya Tyawan pun mengubah ketiganya menjadi batu dengan dibantu kekuatan sihirnya. Akan tetapi, Ia kehilangan tongkat sihirnya saat akan mengembalikan ketiganya, sehingga mereka menjadi batu hingga saat ini. 

Echo Point merupakan tempat yang paling pas untuk melihat keindahan Blue Mountain & The Three Sisters.

Three sisters dari Mrs Elizabeth Look Out (dok pribadi)
Three sisters dari Mrs Elizabeth Look Out (dok pribadi)
Setelahnya kami pun diajak untuk turun ke dasar lembahnya dengan menggunakan Scenic rail. 

Menuruni lembah Blue Mountain dengan Scenic Rail (dok pribadi)
Menuruni lembah Blue Mountain dengan Scenic Rail (dok pribadi)
Melbourne

20 Juni 2018

Dengan pesawat domestik, kami pun menuju Melbourne. Setibanya di Melbourne kami langsung diajak untuk menuju "Brighton Beach".  Brighton Beach adalah sebuah pantai yang pada bagian salah satu sisinya berdiri sebaris rumah kecil dari kayu yang dicat berwarna-warni dengan motif atau corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.  Rumah kayu ini sudah berdiri sejak awal tahun 1900-an dan merupakan ruangan untuk istirahat dan ganti baju.  

Deretan Rumah Kayu di satu sisi Pantai Brighton (dok pribadi)
Deretan Rumah Kayu di satu sisi Pantai Brighton (dok pribadi)
Rumah kayu yang dicat warna warni (dok pribadi)
Rumah kayu yang dicat warna warni (dok pribadi)
Ingin bermain air di pantai Brighton ;)
Ingin bermain air di pantai Brighton ;)
Selanjutnya kami diajak untuk orientasi seputar kota Melbourne, yang disebut juga "Garden State" karena mempunyai banyak sekali taman, baik dalam kota maupun luar kota dibanding dengan kota-kota lain di Australia. Kami diajak untuk mengunjungi atau melewati objek-objek wisata seperti Fitzroy Garden, Captain Cook's Cottage, Conservatory, Parliament House, Shrine of Remembrance, dan St. Patrick's Cathedral. Letaknya berdekatan semua.

Berpose di St Patrick's Cathedral (dok pribadi)
Berpose di St Patrick's Cathedral (dok pribadi)
Berpose di Fitzroy Garden (dok pribadi)
Berpose di Fitzroy Garden (dok pribadi)
Melbourne - Mt. Buller - Melbourne

21 Juni 2018

Mt Buller (dok pribadi)
Mt Buller (dok pribadi)
Setelah sarapan, perjalanan dilanjutkan menuju Mt.Buller dimana kita dapat bermain ski atau salju dan menikmati pemandangan gunung - gunung yang diselimuti salju. Selama perjalanan,  mata kita akan disuguhkan hamparan padang rumput hijau dengan ratusan domba dan sapi yang mendominasi pemandangan.

Hamparan Padang Rumput dalam perjalanan ke Mt Buller (dok pribadi)
Hamparan Padang Rumput dalam perjalanan ke Mt Buller (dok pribadi)
Domba & sapi nun jauh di sana (dok pribadi)
Domba & sapi nun jauh di sana (dok pribadi)
Bermain seluncuran di Mt Buller (dok pribadi)
Bermain seluncuran di Mt Buller (dok pribadi)
Hal-hal yang harus diperhatikan berdasarkan itenary diatas adalah:

- Jam buka toko berbeda antar daerah tetapi rata-rata toko di daerah wisata dan kota umumnya buka sampai jam 6 sore. Jadi seandainya ada "niat" untuk membeli oleh-oleh, pada saat menjumpai toko di tempat wisata sebaiknya segera membeli, karena kita tidak punya waktu untuk belanja di mall atau toko-toko lain lagi begitu kita balik ke hotel (mall dan toko sudah tutup).

- Karena itenarynya dari Brisbane-Sydney -Melbourne, jangan berpikir untuk membeli oleh-oleh di kota terakhir saja dengan maksud agar tidak menenteng-nenteng barang belanjaan pada saat pindah kota, karena sama seperti alasan diatas, kita tidak punya waktu untuk mengunjungi mall dan toko lagi pada saat balik ke hotel.

- Dalam perjalanan menuju Mt Buller, kita akan mampir di tempat penyewaan baju dan celana hangat, perlengkapan sky dan papan seluncuran. Katanya sih harganya lebih murah dibanding sewa di Mt Buller. Karena musim dingin kita tentu sudah memakai baju dingin. Menurut saya sebaiknya untuk baju hangatnya bisa saja sewa di Mt Buller seandainya memang kita kedinginan di sana. Karena pengalaman saya, saya sewa baju & celana dingin, tetapi sampai di  Mt Buller malah saya kepanasan,,,akhirnya bajunya saya lepas, kan sayang.....😁 Kalau celana memang kepakai karena saya main seluncuran, sehingga celana yang saya sewa tersebut kepakai karena kedap air sehingga airnya tidak tembus.

- Coklat di Australia sangat murah dibanding Jakarta. Sebagai perbandingan, dark coklat merk Lindt di Jakarta sekitar Rp 65.000,-,di sana sekitar Rp 20.000,- Jadi boleh di beli bagi penikmat coklat :)

- Pada waktu ke sana (14-22 Juni 2018) menurut saya suhunya tidak terlalu dingin. Tapi sebaiknya tetap mempersiapkan segala sesuatu nya karena cuaca tidak bisa diprediksi.

- Bawalah payung kecil atau jas hujan plastik untuk berjaga-jaga seandainya hujan.

Semoga bermanfaat bagi yang berencana untuk liburan ke Brisbane, Sydney & Melbourne.

Selamat pagi rekan kompasianer. Selamat beraktivitas.

Jakarta, 25 Maret 2019
Salam,
Sisca Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun