Komunikatif sehingga seluruh masalah bisnis dapat diatasi dengan cepat. Jika ada permasalahan dalam bisnis keluarga ataupun pasangan, maka harus diselesaikan secara musyawarah, bukan dengan drama, misalnya sindiran ataupun drama Perang Dingin. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi masalah bisnis sampai mempengaruhi hubungan dalam keluarga ataupun kehidupan rumah tangga.
Akuntabel.
Setiap anggota keluarga mempertanggungjawabkan pekerjaannya dalam usaha bisnis keluarga. Demikian pula halnya dengan pasangan yang berkolaborasi dalam bisnis. Kadang-kadang bisnis keluarga atau pasangan kacau karena drama saling mengandalkan akibat pembagian tugas yang kurang jelas dan tak terstruktur sehingga saling lempar tanggung jawab.
Transparan.
Laporan keuangan bisnis keluarga ataupun pasangan harus dapat diakses (terbuka) oleh seluruh anggota keluarga ataupun pasangan. Pembagian profit usaha harus jelas.
Pengawasan.
Terdapat sistem pengawasan dalam bisnis keluarga ataupun pasangan. Jika ada kelalaian yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga ataupun pasangan, tegurlah secara baik-baik tanpa menyinggung perasaan. Tanpa drama Perang Dunia III. Bagaimanapun berlaku prinsip maju bersama untuk kepentingan bersama, dalam hal ini kepentingan keluarga ataupun rumah tangga dalam mencari uang.
Tak ada orang yang sempurna dalam berbisnis. Oleh karena itu, dibentuklah suatu tim untuk mencapai kesuksesan bisnis.
Proporsional.
Bisnis keluarga atau pasangan harus sesuai dengan kebutuhan sehingga tak mengganggu hubungan keluarga ataupun pasangan. Misalnya, memisahkan aktivitas bisnis dengan kehidupan pribadi sehingga tetap profesional dalam menjalankan bisnis keluarga ataupun pasangan.
Tak perlu adanya drama ala CEO dingin yang setiap anggota keluarga ataupun pasangan dalam berbisnis, harus patuh 100%.