Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Rumah Gadai, Bab 18 (Senter Hijau)

10 Mei 2025   16:51 Diperbarui: 10 Mei 2025   16:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Aku meringis. Sungguh pertanyaan yang konyol. "Seperti yang kau lihat sendiri. Aku tak sanggup berdiri. Kepalaku sangat pening karena pelipisku terbentur batu sungai."

 

Dengan hati-hati, jemarinya meraba pelipisku yang berdarah. Tak urung aku merintih kesakitan. Jemarinya pun memeriksa kulit kepalaku dengan seksama. Kemudian, ia menatap sekujur tubuhku dan bergumam, "Maafkan aku."

 

Belum sempat aku bereaksi, pria itu memeriksa tubuhku secepat mungkin. "Tampaknya tak ada tulang yang patah."

 

Aku merengut. Pria itu memang cukup sopan. Tapi seharusnya, ia tak perlu memeriksa tulang-tulang di tubuhku. Kan aku sudah mengatakan bahwa yang terluka hanya pelipisku. Ini pasti modusnya untuk menyentuh tubuhku. Dengan ngeri, aku baru menyadari tubuhku yang basah kuyup. Pakaianku melekat ketat dan mencetak tubuhku sedemikian rupa. Sungguh penampilan yang tak pantas dilihat oleh pria!

 

Tanpa menyadari perasaanku yang bergejolak, pria dengan raut wajah segetir sambiloto tersebut, menyentuh dahiku. "Wajahmu merah padam. Apa demam karena kedinginan, ya?" 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun