Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sendu di Balik Kearifan Lokal Kaki Gunung Pangrango

23 April 2025   23:10 Diperbarui: 23 April 2025   23:36 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecubung. Sumber: mediasulsel.com.

            Setelah menarik uang dari Bank, Rani pun jajan bubur ayam Cianjur yang rasanya cukup enak. Walaupun demikian, tak seenak langganan bubur ayam di Kota Bogor. Harganya pun standar harga kota, yaitu sepuluh ribu Rupiah per mangkuk. Seperti diri Rani, si penjual bubur ayam pun merupakan warga pendatang dari Jakarta.

            Sayuran-sayuran segar yang dijajakan di sebuah kios sayur yang terletak tepat di samping pohon mangga besar, menarik perhatian Rani. Ia pun memutuskan untuk berbelanja.

            "Baru pindah ya ke area ini?" tanya Dodi, pedagang sayur berusia 60 tahun. Kedua matanya menatap wajah Rani setajam elang yang mengincar mangsa. Harus diakui penampilan Rani masih menawan walaupun usianya sudah menginjak 35 tahun.

            Rani menganggukkan kepala. Tangannya sibuk memilih wortel.

            "Tinggal di mana?"

            "Rumah Bu Ondeh."

            "Baru beli rumah?"

            "Kontrak."

            Dodi terkejut. "Sayang benar uangnya. Seharusnya, gadai huni saja. Jadi, dalam setahun kau boleh menempati rumah, dan uangnya kembali lagi pada jatuh tempo pembayaran gadai huni. Bagaimana jika pemilik rumah kontrakan berbuat nakal hingga kau tak betah? Berisiko sekali mengontrak rumah di area ini."

            Rani menanggapinya dengan senyum tipis. Ternyata kearifan lokal area ini ialah gadai huni. Unik sekali. Baru kali ini ia mendengar adanya istilah gadai huni.

            "Suami Rani bekerja di mana? Ada di rumah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun