"Bagaimana dengan Adi yang tinggal di rumah pertama? Ia terus bersama dengan makhluk halus itu, tapi tidak menyadarinya."
     "Kau sudah memberitahukan keberadaan makhluk mistis tersebut padanya?"
     Galuh menghela napas. "Ah, kau tahu sendiri Adi itu seperti apa. Ia malah menantang si hantu kelabang dan menegaskan bahwa ia tak takut pada hantu jenis apa pun. Apalagi hanya hantu yang merayap-rayap."
      Paman Danang mengernyit. "Menurutmu, apa ada kaitannya hantu kelabang dengan Adi? Hantu itu serupa dengan Adi, bukan?"
      "Kau tahu?" tanya Galuh terkejut.
      "Aku juga tadi melihat makhluk kelabang itu. Ia berada di ruang tamu rumah pertama."
      Galuh mengangkat bahu. "Aku tak tahu."
      "Apakah Adi melakukan pesugihan?"
      "Sepengetahuanku tidak. Ia orang yang anti hal-hal mistis. Lagipula ia sangat pelit. Mana mau ia mengeluarkan uang untuk dukun dan ritual."
      "Aneh. Benar-benar aneh. Jika Adi tidak melakukan pesugihan, mengapa makhluk halus itu selalu berada di sekitar Adi?"
      Galuh mendeham. "Jadi, kapan kau akan membawa bambu kuning tersebut?"