"Terimakasih sudah order."
     "Oh ya, jangan lupa vlanya. Pakai vanilla agar tak bau amis telur."
     Walaupun lulusan Teknik Kimia, sekarang Rani berprofesi sebagai penjual pudding hias. Fisiknya tak tahan bekerja di industri. Ia tak peduli kecaman orang sekitar yang menyayangkan hal tersebut. Yang terpenting ia memperoleh uang halal. Lagipula ilmu Teknik Kimia yang ia pelajari, masih ia manfaatkan untuk pekerjaan freelance seperti membuat konten artikel di website atau pun menerjemahkan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan proses produksi.
     Berkat praktek laboratorium Teknik Kimia, jari jemari Rani begitu lincah menakar segala bahan untuk membuat pudding. Kali ini Bu Vera, konsumen setianya memesan pudding hias khusus untuk ulang tahun ke-15 anak perempuan semata wayangnya. Cantik sekali hasilnya. Walaupun membuat pudding tampaknya mudah, kenyataannya harus teliti dan sabar. Jika ceroboh, kedua lapisan akan saling bercampur.
     Sembari menunggu temperatur pudding mencapai temperatur ruang, Rani mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat saus fla putih. Ia menuangkan susu segar ke dalam panci kesayangannya. Kemudian, menambahkan kuning telur, gula pasir, dan larutan tepung maizena. Adonan tersebut dipanaskan dengan api kecil.
     Tangan Rani terus mengaduk adonan fla hingga menggumpal dan kental. Tiba-tiba sesuatu yang merangkak di samping kompor, menyita perhatiannya. Hampir saja ia melemparkan centong yang sedang digenggamnya.
     Makhluk mistis yang merangkak tersebut tampak sangat tua. Kulit tubuhnya kisut seperti kulit jeruk yang mengering. Warna kulitnya putih kebiru-biruan.
     "Tak mungkin...Wajah itu..." bisik Rani dengan bibir gemetar.
     Ketika roh halus tersebut menengadah, jantung Rani hampir berhenti. Wajahnya persis wajah Pak Caraka. Makhluk tersebut menatap Rani yang tercengang dengan pandangan meremehkan. Matanya sipit dengan pupil sehitam jelaga dan iris seperti kristal putih. Kepalanya botak. Segala sesuatu pada dirinya persis Pak Caraka versi 100 tahun.
     Dengan santai, tamu tak diundang tersebut mengendus-endus seluruh penjuru dapur tanpa menghiraukan kehadiran Rani yang merasa hendak pingsan sewaktu-waktu. Tingkah lakunya persis anjing pemburu Beagle dengan hidung menempel di lantai.
     Makhluk mistis ini hanya menggunakan cawat untuk menutupi kemaluannya. Tubuhnya begitu kurus dengan kulit menempel di kerangka. Tangan dan kakinya begitu panjang hingga tak imbang dengan panjang punggungnya yang bengkok.