Penyewa rumah sangat keberatan dengan adanya pagar bambu kuning tersebut. Mau bagaimana lagi? Kita semua ngeri melihat iblis mondar-mandir. Nggak nyaman banget melihat iblis tersebut merangkak dari teras rumah pertama menuju rumah kedua O.OÂ
Yang melihat penampakan iblis itu aku, Mama, dan kakak penyewa kamar kostan di lantai pertama rumah kedua.
Si iblis nggak bisa diusir juga. Tapi ia terkurung di dalam pagar bambu kuning. Ia selalu patroli tanpa henti.
Kesalahan fatal keluargaku ialah menjual rumah keluarga ini.Â
Ketika dijual tentulah pemilik baru melepas pagar bambu kuning. Lepas lagi coba O,O
Aku tuh nggak pernah menyangka makhluk kelabang itu ternyata jerangkong.
Ia kembali muncul saat aku tinggal di Cibalung. Tapi Mama saja yang lihat.
Sejak menjual rumah keluarga, aku mengalami teror hantu yang jauh lebih mengerikan.Â
Yang tadinya, roh halus anti dekat aku. Jadinya, mengejar terus padahal aku bukan indigo.
Mengapa sih aku menuliskan kisah horor ini? Sebenarnya, risiko bisa saja ada pembaca yang tak senang. Atau, aku dianggap abnormal.Â