Misteri Caraka, Bab 26, Ancaman

Disclaimer: Penampakan makhluk halus seperti kelabang itu sungguh terjadi. Hanya 2 kali rumah kedua yang ditempati keluargaku kebobolan makhluk halus asing. Di basement memang ada roh halus penunggu rumah, Si Hawuk yang tak mengganggu. Makhluk kelabang itu juga tak berani menginjak area basement yang merupakan kekuasaan Si Hawuk.

Adanya makhluk kelabang itu bertepatan dengan adanya penyewa rumah pertama. Mereka terlalu membiarkan rumah dalam keadaan gelap. Atau, tak membaca ayat pengusir roh halus hingga makhluk halus mengikuti mereka. Entahlah.

Pertama kali melihat makhluk kelabang ini mondar-mandir di teras belakang rumah kesatu. Kakak penyewa kamar kost di lantai satu rumah yang kuhuni juga melihat makhluk kelabang ini yang terus patroli. 

Aku kaget bukan kepalang. Sekitar jam 7 malam, makhluk kelabang itu ada di lantai dua rumah yang kuhuni. Aku dan si makhluk halus saling bertatapan. Wujudnya ya persis deskripsi dalam kisah Misteri Caraka, yaitu berkepala botak, kurus kering, berkulit sangat pucat hingga venanya tampak.

Biasanya, makhluk halus tak suka jika keberadaannya diketahui. Ada yang langsung agresif menyerangku atau ada yang lari ketakutan. Tapi si makhluk kelabang cuek bebek. Ia malah asyik merangkak sembari mengendus-endus setiap sudut rumah seolah-olah mempelajari situasi baru. Aku sampai bengong. Kok ada makhluk halus aneh ini?

Aku yang selalu percaya diri bisa mengusir roh halus dengan begitu mudah, gigit jempol. Biasanya, dibacakan sekali saja ayat pengusir roh halus itu, pasti roh halus langsung terjatuh ke lantai dan menghilang. Tapi makhluk kelabang ini tak merespon apa pun. Berarti usianya sangatlah tua alias jenis iblis. Tampak sih dari penampilannya yang sangat kering kerontang. Dengan santai makhluk halus itu pun kembali ke base camp-nya di teras belakang rumah pertama.

Langsung lapor iblis ini ke Mama dan kerabatku yang usianya lebih tua dari Mama. Kebetulan kerabatku ini lebih mengerti cara menangani roh halus. Ia pun berjanji akan datang membawa pagar bambu kuning yang tumbuh di pemakaman keluarga besar. Bambu kuning itu hanya sebagai medium saja (kearifan lokal). Tetap kuasa Allah Swt untuk mengatasi roh halus. 

Terpaksa menggunakan bambu kuning walaupun halaman rumah jadi tak estetik karena tak sempat lagi membuat pagar yang cantik.

Yang penting, jangan sampai iblis itu mondar-mandir di rumah yang kami huni karena ada adikku yang sakit kronis. Rasanya tak nyaman melihat iblis berkeliaran sementara anggota keluarga ada yang sedang sakit.

Setelah pagar bambu kuning selesai dipasang, diadakan pengajian yang dipimpin seorang Ustazah dengan niat mengusir iblis tersebut.