Mohon tunggu...
Si Murai
Si Murai Mohon Tunggu... Editor - Itu, burung kecil berekor panjang yang senang berkicau!

“Do not ask who I am and do not ask me to remain the same. More than one person, doubtless like me, writes in order to have no face.” ― Michel Foucault

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hidup ala Overthinking

25 Maret 2021   14:49 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:25 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overthinking (knowyourmeme.com).

Jika aku terus menghitung yang hilang, maka mungkin aku tak bisa banyak mendatangkan sesuatu lagi. Tapi, perhitunganku kerap meleset dan aku hampir sudah biasa dengan keputusasaan, bahkan segalanya seperti hanya sebuah spekulasi untuk penghiburan. Aku benar-benar seperti lelucon itu sendiri dan tak bisa berhenti menertawakan diri sendiri hingga tawaku menjadi kering dan hambar, dan aku tak tahu lagi untuk apa aku tertawa.
Kadang aku merasa ingin sesuatu yang lebih baik, lalu bertanya, "Adakah yang lebih baik dari saat ini?"
Kupikir, aku benar-benar tak mengerti diriku sendiri. Aku belajar mengerti, tapi sampai suatu titik, semuanya menjadi terasa berat lagi, lalu aku harus bagaimana?
Aku ingin yang lebih baik, tapi aku sendiri tak tahu itu apa. Hanya saja, semua selalu terasa kurang buatku, memang begitu keadaannya.
Semoga hatiku tidak kecil lagi. Semoga jiwaku bisa hidup kembali. Semoga yang hilang tetap hilang dan aku harus bersiap dengan sesuatu yang baru. Kenapa hilang? Karena di depan akan ada yang baru. Kalau yang sebelumnya tidak hilang, nanti memori kita akan penuh. Kalau kepenuhan, nanti bisa membludak. Pikiran juga tidak boleh serakah. Kenangan juga tidak boleh disimpan terus semuanya. Lupakan, biar nanti dihilangkan oleh keadaan. Mungkin, kenapa yang baru itu belum datang, karena dia masih mencari ruang. Mungkin, ruangku masih belum besar, sementara sesuatu yang akan datang itu butuh porsi yang banyak untuk dipikirkan, diupayakan, dijaga, dirawat, dijadikan lestari.. hingga mungkin kelak hilang lagi. Tak mengapa, karena artinya ada yang lebih besar lagi. Begitu terus, tak pernah lebih kecil pastinya.
Jika semua akan baik-baik saja, tentu aku tak perlu banyak mengumbar resah. Bersiap-siap saja karena jika sudah waktunya, tak cukup banyak waktu untuk belajar. Aku harus cepat dan sigap. Tinggal menunggu waktu, cepat atau lambat, itu tergantung nuansa saja.
Jadilah hidup, yang tumbuh dan menumbuhkan. Kamu harus mengerti semua ini, biar hatimu lega. Damai pun menjalarimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun