Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasisme Itu Sebuah Pelangi yang Indah

24 Februari 2024   13:27 Diperbarui: 24 Februari 2024   15:27 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk menghindari diskriminasi rasial, stigmatisasi dan generalisasi stereotipikal. Biarlah rasisme menjadi pelangi yang indah sampai kesudahan zaman. Jika manusia ingin melihat hal-hal positif di sekitar kita, harus mengedepankan kesadaran akan perbedaan individu. Karena setiap orang menganut nilai-nilai yang sama, kita semua berhak memiliki hak untuk dihormati dan diperlakukan secara adil tanpa memandang perbedaan ras.

Tidak ada orang yang terlahir membenci orang lain karena warna kulitnya, atau latar belakangnya, atau agamanya. Orang harus belajar membenci, jika bisa belajar membenci maka akan diajarkan untuk mencintai.

Bagaikan pelangi sehabis hujan, kita berupaya untuk menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan. Dengan menerima perbedaan dalam diri kita dan orang lain untuk membagun tangga pemahaman dan empati demi menghubungkan jiwa kita satu sama lain.

Ibarat pelangi, setiap orang dengan warna kulitnya masing-masing menyimpan esensinya masing-masing. Sebuah esensi yang dikelilingi oleh berbagai lapisan keindahan, perasaan dan emosi. Dalam kombinasi warna, kita menemukan apa yang oleh masyarakat ilmiah disebut "antagonisme" atau "perbedaan". Kelainan yang tampaknya tidak sempurna berperan melengkapi pelangi. Peran perbedaan dalam narasi kehidupan menjadikan manusia rentan, otentik dan unik.

Dunia adalah cermin realitas dari batin kita, perbedaan ras merupakan bagian dari diri kita yang belum kita peluk sebaik mungkin, dan memerlukan cahaya kesadaran dan penerimaan untuk mengubahnya menjadi kekuatan dan persatuan. Dengan menerima, mengakui dan mencintai satu sama lain, kita dapat mengubah perbedaan menjadi kekuatan yang meyatukan.

Perbedaan ras dalam diri kita sebagai ciptaan Tuhan yang mulia harus dipahami sebagai hakikat realitas. Apapun yang melekat pada diri kita, termasuk warna kulit setiap orang, adalah karya seni yang berjalan berdampingan secara harmonis. Seperti pelangi yang terbentuk sempurna di atas cakrawala, kita semua muncul dalam keindahan, perbedaan, dan segala sesuatunya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun