Mohon tunggu...
Sigit Gozali
Sigit Gozali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Bilboard" Keadilan di Atas Jalan Jaksa Agung

16 Oktober 2017   14:08 Diperbarui: 16 Oktober 2017   14:13 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Matahari pukul 12 siang menyambut wajah, ketika keluar dari tempat kerja paruh waktuku untuk menuju kampus mengikuti ujian tengah semester.

Mengendarai motor matic hitamku, menulusuri jalanan surabaya yang nanar panas apalnya hadirkan kunang kunang di depan mata, begitu panasnya. Seperti dilempar pasir pijar dari langit, dunia ini makin hari makin panas rasanya. Entah cuaca, hubungan manusia dengan alam, antara manusia dengan manusia kian panas saja rasanya. Mungkin saja karena dosa kita lebih banyak dari pada perilaku baik kita.

Dipertengahan perjalanan, tepatnya di Jl. Jaksa Agung Suprapto, matuku tertarik pada sebuah baliho besar yang terdapat kalimat dengan bahasa yang padat, Mengatasi kemiskinan, membangun Jawa Timur yang berkeadilan sosial. Di dalam baliho tersebut juga terpampang dua wajah tokoh Nasional yang salah satunya sedang ramai disebut sebagai kuda hitam dalam ajang pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun depan yaitu La Nyalla Matalliti.

Entah sebuah kebetulan atau tidak, aku tertarik dengan sebuah hal, kata berkeadilan sosial yang terpampang pada Jl. Jaksa Agung Suprapto itu. Jaksa Agung Suprapto adalah seorang jaksa yang penuh keteladanan tegak dan tegas terhadap hukum ia adalah bapak Kejaksaan Republik Indonesia. Kini kata keadilan terpampang besar di atas jalan yang dinamai namanya. Hukum dan keadilan adalah dua hal penuh keterkaitan. Menegakan hukum adalah cara mencapai peradaban keadilan. Semoga hal tersebut bukan sebuah kebetulan.

Setelah selesai mengerjakan UTS, Aku duduk disebuah galeri yang diteduhi oleh pohon sawo kecik, sejuk nan rindang khas suasana bawah pohon. Angin semilir langit yang mulai merona jingganya menandakan waktu senja telah tiba. Waktu dimana orang orang mulai mengakhiri aktivitasnya.

Aku mulai memikirkan kembali tentang slogan yang terpampang di Jl. Jaksa Agung Suprapto. Tentang kemiskinan dan nilai keadilan. Aku amati disekitar kehidupanku, kemiskinan tumbuh subur bagai jamur yang tumbuh dimusim hujan.

Aku mulai bertanya pada diriku sendiri, apakah penyebabnya? Lalu diriku berpikir, salah satu penyebabnya adalah minimnya keadilan di negeri kita ini. Jangan remehkan keadilan, tanpa keadilan tak akan tercipta kemakmuran, aku teringat dengan teks pembukaan UUD 1945 kata adil ditulis terlebih dahalu sebelum kata makmur. Tiada kemakmuran tanpa keadilan ditegakan terlebih dahulu. Jika keadilan dilupakan bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan?

Aku merasa beruntung di Provinsi yang aku tinggali, ada salah satu calon pemimpin yang istiqomah memperjuangkan nilai keadilan. Tidak dalam kata, ia berusaha dengan tenaga ia mendirikan gardu keadilan sosial. Manfaatnya sudah terbukti nyata banyak masyarakat terbantu oleh hadirnya gardu keadilan tersebut. Mulai dari masalah PHK sepihak, telatnya pembayaran gaji, hingga masalah pedagang kaki lima berhasil diselesaikan oleh gardu keadilan sosial.

Waktu kian berlalu jam tanganku berputar maju, langit makin ke emasan jingganya. Aku belum berhenti merenungi kejadian hari ini. Udara makin hangat rasanya. Aku belum berhenti berfikir, tentang slogan padat berisi impian dan kata kerja untuk mewujudkan impian tersebut. Lamaunanku disore hari ini, sembari ku ingat kembali kalimat slogan yang ku temui siang hari tadi, aku coba membaca kembali, aku resapi lalu aku amini. Semoga terjadi. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun