Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Supaya Enggak "Eee" dan "Emm" Saat Jadi Pembicara di Depan Publik bagi Pemula

16 Agustus 2022   09:27 Diperbarui: 17 Agustus 2022   05:26 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar berbicara di depan publik | Dokumen gambar pribadi

Nah, berkaitan dengan itu juga, maka berdasarkan pengalaman penulis, semoga yang penulis referensikan ini sedikit banyaknya bisa bermanfaat bagi Anda yang pemula ataupun bagi Anda yang baru tampil perdana jadi pembicara di depan publik.

Pertama, Konsep dahulu poin-poin inti materi yang ingin disampaikan kepada audiens, lalu pelajari dan hapalkan secara runut, runtun, dan terstruktur sampai kira-kiranya Anda yakin semua sudah "di luar kepala". 

Sebab, yang sering terjadi itu adalah, sudahnya demam panggung duluan, poin yang disampaikan enggak terlalu dikuasai secara baik, pas tibanya bicara di depan publik malahnya jadi blank.

Sehingga kacau balau deh jadinya, dan penyampaian materi ke audiens jadi enggak runut dan runtun bahkan melebar kemana-mana akhirnya jadi sering "eee" dan "emm" untuk menyingkronkan pikiran Anda dengan materi.

Kedua, Kalau Anda tampil ada slide materi atau semacam presentasi, maka pelajari dan hapalkan poin-poin utamanya dari materi tersebut yang paling penting untuk disampaikan secara terstruktur sampai kira-kiranya Anda yakin semuanya sudah "di luar kepala".

Kalau poin utama dari materi slide presentasi sudah "di luar kepala" maka tinggal di kembangkan atau dijabarkan saja perpoin-poinya, namun juga soal penjabaran poin-poin ini ya perlu di hapalkan juga dan tetap berpatokan pada ide pokok ataupun gagasan utamanya, supaya tidak melebar terlalu jauh dari materi.


Nah, kebanyakan kenapa presentasi sering gagal itu ya karena tidak menguasai materi, alias tidak benar-benar dipelajari, sehingga jadi sering kalang kabut sendiri, gopoh sendiri, ini yang mana tadi, sudah sampai dimana, sampai enggak nyambung sendiri, jadinya yaitu tadi "eee" dan "emm".

Ilustrasi gambar berbicara di depan publik | Dokumen gambar via Freepik.com
Ilustrasi gambar berbicara di depan publik | Dokumen gambar via Freepik.com

Ketiga, supaya lebih yakin lagi, wajib tekun dan gigih berlatih, seperti berlatih tampil bicara di depan cermin terlebih dahulu misalnya atau berlatih di suatu ruang tertentu yang sedang kosong misalnya.

Nah, saat berlatih ini, bayangkan Anda seperti sedang sungguh-sungguh tampil bicara di depan publik, buat situasi di depan Anda ada orang banyak yang sedang memperhatikan dan menatap Anda.

Keempat, supaya enggak "kalah sebelum bertempur", alias demam panggung duluan, maka menjelang H-2 tampil, gladi kotor kan terlebih dahulu tiga hal yang penulis sampaikan tadi, lalu setelahnya ketika sudah H-1 atau sehari sebelum tampil, yakinkan lagi dengan gladi bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun