Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membingkai Peristiwa G30S, Upaya PKI Mengomuniskan Indonesia!

21 September 2020   11:49 Diperbarui: 21 September 2020   11:57 2535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayjend Soeharto tahun 1965 | Dokumen Tribunnews.com

Seperti halnya juga peristiwa yang terjadi pada 13 Januari 1965, PKI melakukan kekerasan dan penodaan terhadap agama, peristiwa ini ditandai dengan terjadinya 'peristiwa Kanigoro', di Kanigoro, Kediri, Jawa Timur dan merembet pada aksi sepihak lainnya yang melibatkan organisasi di bawah payung PKI di berbagai daerah.

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Gerakan 30 September 1965 adalah bagian dari realisasi gerakan revolusi yang terstruktur dan terorganisasi sistematis, yakni melalui struktur organisasi tingkat pusat (CCPKI), Comite Daerah Besar (CDB PKI), Comite Kota (CK PKI) sampai ke Comite Seksi (CS PKI), beserta Biro Khusus PKI yang membina militer.

Para perwira korban G30S | Dokumen Via Tribunnews.com
Para perwira korban G30S | Dokumen Via Tribunnews.com
Pada malam 30 September dan 1 Oktober 1965 dini hari, adalah salah satu dari realisasi gerakan revolusi PKI, bahkan berujung dibunuhnya enam jenderal senior Indonesia.

Enam jenderal senior Indonesia yang dibunuh melalui gerakan revolusi tersebut, akhirnya mayatnya dapat ditemukan di sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Mayjend Soeharto tahun 1965 | Dokumen Tribunnews.com
Mayjend Soeharto tahun 1965 | Dokumen Tribunnews.com
Selanjutnya berdasar peristiwa yang terjadi, Mayor Jenderal Soeharto, Pemimpin di TNI yang berwenang saat itu, menyatakan, bahwa gerakan 30 September 1965 adalah sebuah kudeta dan pada perkembangan selanjutnya kudeta tersebut berhasil digagalkan.

Analisa.

Kehancuran PKI merupakan suatu revolusi sosial yang gagal, yang disebabkan karena aspek sistemik jangka panjang, akibat terjadinya polarisasi panjang konflik antara Masyarakat Pro-PKI-Masyarakat Anti-PKI, PKI-PNI, PKI-NU dan PKI-TNI.

Andai saja PKI hanya berperan seperti Parpol biasa yang berkompetisi dalam pemilu, dengan tidak menggunakan strategi revolusi, bukan tidak mungkin PKI justru tetap selamat sebagai suatu partai, tapi PKI justru salah jalan memilih gerakan revolusi.

Pada perkembangannya Gerakan 30 September 1965 adalah realisasi gerakan revolusi yang terstruktur dan terorganisasi sistematis, yakni melalui struktur organisasi tingkat pusat (CCPKI), Comite Daerah Besar (CDB PKI), Comite Kota (CK PKI) sampai ke Comite Seksi (CS PKI) sebagai comitte basis.

Rapat-rapat oleh para pimpinan Biro Khusus PKI dan Pimpinan CC PKI memperkuat indikasi, bahwa memang telah ada proses untuk mempersiapkan gerakannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun