Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Selalu Ada Hikmah di Balik Gagapnya Dunia Menghadapi Pandemi Covid-19

27 Maret 2020   22:20 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:36 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar via Shutterstock.com

Jumlah orang yang positif Covid-19 di Indonesia sudah cukup banyak, termasuk juga orang-orang yang berstatus PDP dan ODP Covid-19.

Bahkan sebaran Covid-19 sudah mencakup dilebih dari 190 negara, jumlah korban meninggal di Italia paling banyak, menyusul dibelakangnya yaitu spanyol.

Sementara itu sebagai peringkat pertama dunia dengan jumlah penderita positif Covid-19 terbanyak yang sebelumnya disandang oleh Tiongkok kini di sandang oleh Amerika Serikat.

Betapa ganas dan berbahayanya Covid-19 ini, puluhan ribu nyawa telah melayang, risiko penularannya sangat tinggi dan penyabaran sangat begitu masif hingga akhirnya ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO.

Kita telah melihat fakta, bagaimana tidak siapnya dan gagapnya negara-negara di dunia ketika dihadapkan dengan sebuah situasi dan kondisi pandemi wabah suatu penyakit.

Padahal sebenarnya dunia pernah punya fakta sejarah, bagaimana wabah penyakit black death, wabah ebola, wabah flu Spanyol ataupun wabah lainnya yang pernah menjadi epidemi, endemi ataupun pandemi.

Tapi entah kenapa negara-negara di dunia sedikit lalai untuk belajar dari berbagai fakta sejarah tersebut, karena realitanya yang terjadi negara-negara masih gagap dan tidak siap ketika tetiba wabah endemi dan pandemi seperti halnya dengan pandemi Covid-19 ini melanda dunia.

Sejatinya, kalau saja negara-negara didunia bisa punya analisis dan prediksi antisipasi dan pertahanan semesta dari kemungkinan ancaman serangan wabah penyakit seperti yang dahulu pernah terjadi, mungkin saja ceritanya tidak akan seperti pandemi global Covid-19 ini.

Kita, melihat bagaimana negara-negara di dunia dan milyaran umat manusia yang awalnya meremehkan eksistensi Covid-19, mahkluk micro organisme berukuran nano ini, harus membayar kelalaian dan kesombongan itu dengan teramat mahal.

Karena begitu banyak nyawa yang harus melayang dan negara-negara dan milyaran umat manusia kian dicekam dan dirundung ketakutan serta kepanikan. Kerugian yang amat besar harus diterima, kondisi ekonomi negara dan berbagai sektor lainnya stabilitasnya turut terdampak.

Ya, itulah realitanya yang terjadi dan memang tidak terbantahkan, pada akhirnya negara-negara di dunia tengah berjuang bersama-sama mengenyahkan Covid-19 dari muka bumi ini. Berbagai cara dilakukan untuk memerangi Covid-19, mengisolasi dan mengkarantina penderita, hingga kebijakan Lockdown.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun