Aku menatap cermin di depan diriku
Tertunduk layu dengan mata sayu dan perasaan tak menentu
keadaan ini slalu menggangu sebelum waktu lelapku
aku tak mengerti dengan diriku, seperti ada batu yang mengganjal dalam diriku
Dewasa ini semakin banyak pajangan tentang kesuksesan teman-temanku
Langit seperti tersenyum membaur dengan bumi untuk menciptakan jembatan bagi mereka untuk mencapai apa yang ingin dituju
Keadaan ini membuatku bergemuru tak menentu dan merasakan ketidakadilan bagiku
Karna setiap apa perjuanganku pasti slalu ada te,bok yang berdiri kokoh menghalangi jalanku
Aku iri dengan mereka
Aku ingin seperti mereka
Tapi kenapa batu pijakanku semakin susah
Kenapa langit dan bumi tak menjulurkan tanganya, agar aku bisa menggapainya
Perjuanganku lebih dari merekaÂ
Kesengsaraanku lebih dari mereka
Kepedihanku lebih dari pada mereka
Air mata perjuanganku slalu mengalir dalam cerita
Di depan cermin aku berbicara dengan raga
Kuatlah kamu perjuanganmu berharga dan tak akan sia-sia
Prosesmu lebih dari merekaÂ
Pondasi kesuksesanmu akan lebih kokoh dari pada merekaÂ
Keberhasilanmu masih ditempah dengan pondasi lapis baja
Angkatlah dagumu dan bercerminlah
berjanjilah pada dirimu bahwa kamu takan menyerah
Karna keberhasilanmu akan datang tepat pada waktunya