Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Syair Perpisahan

4 Mei 2019   11:51 Diperbarui: 4 Mei 2019   21:21 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syair Akhir Zaman, itulah karyaku yang pertama di Kompasiana, di susul Antara Syair dan Syiar. Begitulah, aku mulai kerja di sini tanggal 4 Pebruari 2019, meski mula terdaftar akun profil Yai Baelah pada tanggal 30 Januari 2019. Ya, memang aku pemula, baru saja mulai.

Kompasiana-Dok.pri
Kompasiana-Dok.pri
Tulisan pertama, langsung dilabeli "Pilihan". Alhamdulillah, ada perhatian, pengelola Kompasiana di sini, mbak atau mas yang di sana (Tim Mediator Kompasiana). Tapi sayangnya, hingga hari ini tiba pada artikel terakhirku di Kompasiana ini, belum pernah ada satupun dari tulisanku itu yang beruntung dijadikan HL, Headline, Artikel Utama. Tak apa. 

Dua kali naik jabatan dalam waktu tak lebih dari 15 hari pertama, dari mula "Debutan", lalu selang beberapa hari, seminggu kira-kira, naik menjadi "Junior", lalu tiba-tiba seminggu kemudian layak ku sandang predikat "Taruna" di sini, seperti yang kalian lihat sekarang. 

Kompasiana-Dok.pri
Kompasiana-Dok.pri
Sebenarnya, tadinya, aku bertarget  (berharap) bisa menjadi "Penjelajah" dalam waktu 3 bulan.  Bukan mimpi yang muluk, setidaknya bagiku itu tak berat, bila kupelajari pola (mesin) statistik itu, bagaimana ia bisa bergerak cepat. 

Padahal, tinggal selangkah lagi, dalam hitungan hari yang kurang seminggu, dengan performaku yang sudah kalian duga, aku akan bisa menjadi perwira, penjelajah tadi.

Ya, performaku memang "luar biasa", tak kurang dari 5 setiap harinya artikel dapat kutayang.  Bisa, 7, 8, 9, 10 artikel pada setiap harinya.  Suka-suka aku saja. Maklumlah, aku memang banyak stock, segudang tulisan, segudang ide/gagasan, bukan hanya sekedar segepok cerita (ada pesan/makna/hakikat/hikmat di dalamnya). 

Begitulah. Ada ribuan di "bank data" ku, belum lagi ide baru yang selalu akan ada di kepala. Iya, 424 (423) artikel yang sudah ditayang di sini, itu belum apa-apa. Maka, tak heran kalau dalam tempo singkat cuma sekian hari aku bisa cepat melompat naik predikat. 

Sejalan dengan itu pula, jangan heran jika aku, Yai Baelah, pada periode awal aktif di sini, langsung mendapat K-Rewards, buat bulan Pebruari, dan Maret 2019.  Ya, logis saja. Makin banyak artikel, peluang mendapat viewer (pembaca) akan lebih besar. Meski sedikit kecewa, pembacanya tak seberapa pada setiap artikelnya.

Tuh, ternyata aku dapat lagi K-Rewards bulan April, baru saja terbaca olehku pengumumannya.

Kompasiana
Kompasiana
(Tak) Kecewa pula, cita-cita, menjadi "Penjelajah" tadi, ternyata tak menjadi kenyataan. Mengapa? Ya, ada-ada saja masalah. Sempat sakit, pula sempat kecewa sehingga 'terpaksa'  beberapa hari belakangan ini di detik-detik terakhir, aku sengaja  'mengerem' mengumbar tulisan, sedikit berhemat (baca: pelit). 

Aku sudah menduga, tampaknya batal aku menjadi sang Penjelajah tadi. Tadinya bila jadi,  luar biasa (?), tentu saja, siapa yang pernah 3 bulan bisa menjadi "Penjelajah" di sini?. He!.  Perwira coy!. Hehehehe.  Aahhh sudahlah.... tak apa. Itu kan guyonan saja. Lupakan saja. Hanya tinggal cerita.

Tadi sempat bilang "kecewa". Ada apa?  Aaahhh.. tak usah dicerita, biar yang mengerti saja yang paham apa yang terjadi sebenarnya. Terlepas dari bagaimana cerita, terimakasihku  kusampaikan kepada Kompasiana. Salam damai selalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun