Banyak yang tak mendengar, meski bertelinga
Banyak yang tak melihat, meski bermata
Banyak yang bertangan, tapi tak membuka
Banyak yang berkaki, tapi tak menyanggah
Begitulah...
Berpaling menutup mata
Hanya membatu, tak membantu
Bersilat lidah sekedar membantah
Hatinya beku, tak pernah disentuh
Tapi begitulah...
Syiar disampai tak pula disuka
Entahlah bagaimana cara
Agar  kata bisa diterima
Lembutkan jiwa yang ammarah
Begitulah...
Mereka para penyampai kata
Dari ulama hingga pujangga
Lembut hatinya, nurani peka
Melantunkan nada, syair bicara
Dan begitulah...
Syair diungkap menampilkan fakta
Memutar kata dan membalik logika
Hikmah dan hakikat menunjukkan arah
Dicerna hanya bagi yang beruntung saja
*(Yai Baelah, Antara Syair dan Syiar, 27 Juli 2017)