Mohon tunggu...
Siauw Joen Kiong
Siauw Joen Kiong Mohon Tunggu... Pandita Buddha

Saya seorang pemuka agama, suka mengisi kelas Dhamma dan ceramah di beberapa vihara, saat ini juga sedang membina warga binaan di lapas cipinang.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Terpenjara Tapi Merdeka: Revolusi Sunyi dalam Dhamma

4 Agustus 2025   14:12 Diperbarui: 4 Agustus 2025   14:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Revolusi sunyi dalam Dhamma

Melalui Sati (perhatian penuh) dan Pa (kebijaksanaan), seseorang dapat memutus rantai batin yang mengekang.

3. Batinmu Bisa Menjadi Penjara, atau Gerbang Kebebasan

Buddha berkata:

"Mana attan natthi ver, kuto ver labbhati?"

(Jika dirimu sendiri tidak menjadi musuhmu, dari mana datangnya musuh?) -- Dhammapada 66

Apa artinya? Bahwa musuh terbesar kita bukan orang lain, tapi diri sendiri yang belum tercerahkan.

Banyak milenial hari ini merasa terkurung dalam kecemasan sosial, tekanan keluarga, ekspektasi pekerjaan, dan rasa hampa eksistensial. Tanpa sadar, mereka hidup dalam penjara batin:

  • Terjebak citra media sosial
  • Terpenjara oleh "FOMO" dan overthinking
  • Diborgol oleh luka masa lalu yang tak pernah disembuhkan

Dan jalan keluar bukanlah kabur. Tapi masuk lebih dalam --- melalui meditasi, perenungan, dan pemahaman Dhamma.

4. Dhamma: Jalan Sunyi Menuju Kebebasan

Dhamma bukan doktrin. Ia adalah cermin kebenaran.

Ia mengajarkan bahwa kebebasan sejati bukan hasil dari perubahan eksternal, tapi perubahan batin. Bahkan Buddha sendiri baru disebut "yang telah bebas" (arahant) bukan karena Ia keluar dari hutan, tapi karena Ia keluar dari "penjara batinnya" --- kilesa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun