Modus Dasar 1
Seseorang mendekati anda, berkenalan, menjadi akrab, kemudian mulai menyuguhkan permainan-permainan yang menakjubkan (misalkan : sulap). Suatu waktu ia akan meminta anda untuk melakukan suatu permainan, misalkanpermainan uji konsentrasi. Lalu “blaaaaar”, anda akan memasuki kondisi “Hypnosa”, yang mungkin anda rasakan sebagai “kondisi tidak sadarkan diri” atau “tertidur” untuk beberapa saat. Dapat terjadi proses “waktu yang hilang” atau “Time Distortion”, sehingga anda akan merasa benar-benar tidak menyadari mekanisme yang terjadi, dan harta benda anda sudah hilang !
Penjahat Hipnotis jenis ini menggunakan teknik Direct Hypnosis, tepatnya teknik Shock Induction, yang mirip dengan yang dipraktekkan di layar kaca pada pertunjukkan hipnotis. Perbedaannya, anda tidak menyadari bahwa anda tengah “dipaksa” untuk memasuki kondisi “Hypnosa”. Shock Induction adalah teknik “kejutan”, dimana dengan “timing yang tepat”, dengan suatu kejutan yang spesifik dapat membuat pintu gerbang pikiran bawah sadar terbuka secara tiba-tiba ! Lalu diikuti dengan saran “tidur”, yang akan segera membuat anda memasuki kondisi “Hypnosa”.
Modus Dasar 2
Seseorang mendekati anda, berlagak kebingungan, kemudian bertanya kepada anda dengan pertanyaan yang aneh dan membingungkan. Lalu tiba-tiba anda akan merasakan otak anda seperti “beku” atau “terkunci”, sehingga anda bahkan dapat melakukan hal-hal yang tidak seperti biasanya, bahkan tidak masuk akal, termasuk mungkin memberikan harta benda anda.
Seringkali anda melakukannnya dalam kondisi “setengah sadar”, tetapi anda tidak mampu untuk menolak dan tetap melakukan hal-hal yang tidak masuk akal tersebut.
Penjahat Hipnotis jenis ini mempergunakan teknik Indirect Hypnosis yang dikenal sebagai bagian dari teknik Confusing Method.
Confusing Method adalah suatu teknik yang dimaksudkan untuk “membingungkan” atau membuat “pikiran” tidak mampu untuk merespon. Dalam sesaat ketika pikiran tidak mampu merespon, maka pintu gerbang bawah sadar akan terbuka, dan dapat dilanjutkan untuk memasukkan saran lain yang dapat membuka gerbang ini lebih besar.
Sebagai contoh, jika saya bertanya kepada anda :
“Pak rumah dimana sekonyong-konyong anda tidak dapat kemana, seperti apa ya ?”
Saya yakin bahwa dalam sepersekian detik otak anda akan “blank”, baru setelah itu anda memutuskan untuk menganggap saya gila ?! Nah waktu yang sepersekian detik ini sudah cukup bagi saya untuk melanjutkan pembicaraan dengan, misal :
“Saya sudah berkelana selama 7 hari, hanya untuk menemukan siapa sesungguhnya sedang dicari oleh batu mirah delima yang saya bawa ini, ternyata tidak dinyana akhirnya saat ini saya berhadapan dengan orang yang benar-benar cocok dengan khasiat istimewa dari batu ini ..dst ..”
Setiap modus dapat saja tampil dengan berbagai variasi, misalkan modus 1 dapat tampil dalam praktek klenik. Mungkin anda diminta untuk melakukan suatu ritual (misal ritual agar Aura kecantikan anda semakin bersinar), dan tiba-tiba anda akan dipandu untuk memasuki kondisi “Hypnosa” melalui suatu teknik yang dikenal dengan nama “Induction”.
Contoh lain, Modus 2 dapat saja berbentuk sekelompok orang yang tiba-tiba mengejar anda secara beringas dan menyatakan bahwa anda baru saja “menabrak seseorang” dan saat ini korban tengah sekarat. Dalam kepungan bertubi-tubi semacam ini, anda akan memasuki kondisi “Confuse” yang merupakan kunci dari hipnotis jenis ini. Modus 2 juga dapat tampil secara elegant dan penuh empati. Contohnya ketika anda sedang dirundung masalah yang pelik, dan tiba-tiba ada seseorang yang seakan-akan mampu “membaca pikiran” anda sambil mengatakan:
“Tenang saja Bu, setiap orang punya kisah yang harus dijalani, bahkan saat ini Ibu justru akan naik kelas menuju kemuliaan yang luar biasa ..... kuncinya adalah bersabar dan berusaha mencari maknanya ....!”
Nah, jika respon anda adalah merasa surprise dan berusaha “mencari tahu” apa yang terjadi, maka ini akan memandu anda untuk memasuki perangkap hipnotis modus 2.
Kejahatan hipnotis yang terjadi pada saat ini pada umumnya adalah hipnotis dengan modus yang ke-2, yaitu Indirect Hypnosis. Modus ke-1 pada umumnya diterapkan kepada mereka yang sudah lebih akrab, sehingga biasanya baru dilakukan pada berberapa pertemuan berikutnya.
Lalu bagaimana dengan Hipnotis dengan menggunakan “tepukan” di bahu ? Mekanisme apa yang terjadi ?
Ya, tepukan di bahu sesungguhnya hanya suatu teknik awal untuk membuat anda memasuki kondisi “Confuse” atau “blank” sesaat, sehingga justru yang terpenting adalah komunikasi yang dilakukan setelah proses tepukan dimaksud.
Lalu bagaimana hipnotis melalui asap rokok ?
Jika seseorang dapat terhipnotis melalui kepulan asap rokok, maka yang terjadi sesungguhnya adalah peristiwa “Self Hypnosis” yaitu yang bersangkutan terhipnotis dikarenakan “keyakinan”-nya sendiri. Dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan memiliki “belief” bahwa Penjahat Hipnotis dapat menghipnotis melalui asap rokok. Oleh karena itu hati-hatilah dengan keyakinan anda. Jika anda yakin bahwa “dedemit” itu ada, maka pasti bulu kuduk anda akan berdiri ketika anda berada ditempat gelap yang anda percayai sebagai “sarang dedemit”, anda sesungguhnya menghipnotis diri sendiri !
Kedua modus kejahatan hipnotis juga dapat digabungkan oleh Penjahat Hipnotis yang kreatif, dan tentu saja akan menghasilkan efek yang lebih dahsyat.
Baiklah berikut ini adalah prosedur umum untuk melakukan kejahatan hipnotis, terutama dengan menggunakan Modus ke-2, yang harus kita pahami dengan baik, agar kita dapat menghindarinya :
1. Penjahat Hipnotis akan melakukan observasi terlebih dahulu, berdasarkan gerak tubuh calon korban, tipe wajah (tipe polos atau mudah curiga). Kemudian mempertimbangkan strategi, yaitu akan dilakukan kontak langsung dengan cara “menyapa”, atau melalui kontak tidak langsung terlebih dahulu dengan cara misalkan “senyum-senyum simpatik” dari kejauhan.
2. Setelah dipertimbangkan bahwa calon korban cukup “ideal”, maka Penjahat Hipnotis mulai melakukan kontak langsung, yang dapat diawali dengan bertanya, atau menegur secara verbal, atau dengan gerakan non verbal berupa tepukan dipundak. Pada tahap ini Penjahat Hipnotis melakukan evaluasi atas feedback atau respons yang diberikan oleh calon korban. Jika respon negatif, maka Penjahat Hipnotis harus mencari korban baru, jika respons positif maka Penjahat Hipnotis akan memasuki tahap berikutnya. Kontak langsung ini dapat juga dilakukan secara group, melibatkan orang lain yang seakan-akan benar-benar pihak lain.
3. Tahap berikutnya Penjahat Hipnotis mulai melakukan test lebih lanjut sebagai “usaha” untuk membuka pintu gerbang pikiran bawah sadar dari calon korban, antara lain dengan melontarkan berbagai pujian, kata-kata empati, sampai dengan menawarkan kesempatan emas. 4. Tahap berikutnya Penjahat Hipnotis mulai melakukan uji coba untuk melontarkan kalimat-kalimat “confusing”, yang jika memiliki respons positif maka akan dilanjutkan dengan membawa calon korban ke kondisi “Hypnosa” yang lebih dalam, dan calon korban sudah dapat dipastikan akan menjadi korban.
5. Selanjutnya Penjahat Hipnotis dapat segera melakukan aksi pokoknya, atau hanya sekedar meninggalkan “program” yang akan dieksekusi di waktu lainnya. Dapat juga Penjahat Hipnotis membuat program yang dapat membuat korban dalam kondisi “Hypnosa” selama ber-jam-jam, sehingga dapat dipandu seakan-akan beraktivitas secara normal, mirip “zombie”.
6. Setelah korban “dihabisi”, maka bagi Penjahat Hipnotis yang hebat, akan menghapus memori korban (teknik ini tidak mudah), sehingga korban bahkan benar-benar “tidak ingat” apa yang terjadi. Bagi Penjahat Hipnotis kelas 2, maka korban tidak akan mengingat kejadiannya, tetapi tetap dapat mengingat asal mula dan akhir kejadiannya, sehingga seringkali berkomentar “saya hanya ingat bahwa pundak saya ditepuk, setelah itu saya benar-benar lupa”. Nah, bagi Penjahat Hipnotis yang baru belajar, maka biasanya korban ditinggalkan begitu saja, dan sang Penjahat ambil langkah seribu sebelum korbannya sadar, nah biasanya Penjahat Hipnotis kelas inilah yang mudah tertangkap.
Cara Menghindari & Membebaskan Diri Dari Kejahatan Hipnotis
Sebelum kita masuk kepada bagian inti dari narasi ini, silakan renungkan dan pahami dengan baik pernyataan berikut ini, karena
ini akan menjadi dasar kekuatan bagi kita untuk menghindari atau membebaskan diri dari kejahatan hipnotis.
Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang dapat menghipnotis diri kita, kecuali kita mengijinkannya. Karena yang terjadi sesungguhnya pada saat kita dihipnotis orang lain, adalah kitamenghipnotis diri kita sendiri berdasarkan permintaan orang
tersebut. Lho kok bisa ya ? Jadi jika seorang penjahat menghipnotis kita dan menguras uang kita, maka yang terjadi sesungguhnya adalah kita menghipnotis diri kita sendiri ?
Ya benar ! Karena sesungguhnya kita adalah peran sentral dalam peristiwa hipnotis yang menimpa diri kita ! Seorang Penjahat Hipnotis sesungguhnya hanyalah fasilitator ulung yang dapat membuat kita menghipnotis diri kita sendiri !
Nah, jika anda sudah memahami dan menerima pernyataan ini, maka selanjutnya anda akan dapat dengan mudah memahami bahwa sebenarnya menghindari kejahatan hipnotis adalah sangat mudah ! Bahkan jika anda sudah “terlanjur” memasuki kondisi hipnotis, maka sebenarnya andapun dapat dengan mudah membebaskan diri !
Tingkat Kewaspadaan Yang Harus Dijaga Dan Jaga Kepo