Matahari bersinar terang diikuti dengan kilauannya yang menembus awan putih. Bak bagai putri yang tersenyum manis, dunia ini tampak seperti gulali yang berwarna-warni.
Siapa yang betah berdiam diri di rumah dikala awan hitam tak menyelimuti langit biru?
Meskipun hanya berjalan di sekitar rumah, tapi baguslah untuk mencari udara segar. Apalagi di daerah pedesaan yang masih asri tanpa adanya polusi.
“Mau ke mana Jessi?” Gumam Qila. Gadis itu melihat temannya, Jessi bersama dengan seorang wanita paruh baya. Sepertinya mereka hendak pergi ke suatu tempat.
Qila pun berlari menghampiri kedua perempuan itu, lalu bertanya hendak ke mana mereka.
“Eh, Qila,” ucap Jessi.
“Mau ke mana kamu?” Tanya Qila.
“Aku ikut Ibu mau ke rumahnya Pak Lamdi.”
“Pak Lamdi?”
“Itu loh anaknya Mbah Waluyo yang mau pindah ke sini. Kata Bu Dwi tadi Pak Lamdi sama keluarganya udah datang,” jelas Dewi, ibunya Jessi.
Qila hanya manggut-manggut. Lalu, Gadis itu pun membiarkan Jessi dan ibunya pergi. Kemudian, Ia pun melanjutkan kegiatannya kembali.