Gadis berambut panjang itu berjalan menyusuri perkampungan yang masih banyak pepohonannya. Bahkan untuk pergi mengunjungi tetangga kita harus melewati beberapa pohon yang menjadi batas antara rumah satu dan yang lainnya.
“Eh, mereka mau ke mana?” Tanya Qila pada dirinya sendiri. Ia melihat dua gadis remaja yang berjalan ke arah utara, seperti hendak ke hutan.
Qila pun langsung menyusul kedua gadis itu.
“Kalian mau ke mana?” Tanya Qila dengan raut wajah yang cemas.
“Mau jalan-jalan lihat kampung,” ucap salah satu gadis itu.
“Kenalin aku Qila,” ucap Qila sambil mengulurkan tangan kanannya ke depan.
“Oh, aku Wita, ini adikku Emi,” ucap Wita salam perkenalan dari Qila.
“Kalian bukan orang sini, ya?”
“Bukan. Kita baru pindahan tadi,” jawab Wita.
Mereka pasti anaknya Pak Lamdi, pikir Qila.
“Kalian gak boleh pergi ke sana,” ucap Qila sembari memalingkan wajahnya ke arah yang dituju.
“Kenapa?” Tanya Emi.