1. Pengayaan Materi Tafsir
Dalam pelajaran tafsir, guru menyajikan tidak hanya satu penafsiran, tapi minimal dua atau tiga pendekatan atas satu ayat atau tema tertentu.
2. Diskusi Perbandingan Tafsir
Guru membimbing siswa dalam menganalisis perbedaan pendekatan tafsir, dan mendiskusikan latar belakang munculnya perbedaan tersebut.
3. Penggunaan Buku Tafsir Beragam
Lembaga pendidikan perlu menyediakan pustaka tafsir yang mencakup corak tafsir klasik dan kontemporer, Arab dan Nusantara, literal dan kontekstual.
4. Proyek Penafsiran Kontekstual
Siswa diberi tugas untuk menafsirkan ayat dengan bimbingan guru, berdasarkan pendekatan tertentu yang mereka pelajari. Ini bisa melatih keterampilan analisis, empati sosial, dan kreativitas.
Kesimpulan
Al-Qur'an adalah kitab yang tak lekang oleh zaman. Namun, untuk memahaminya, umat Islam harus menggunakan alat bantu berupa tafsir. Dan tafsir itu tidak satu, melainkan banyak. Setiap madzhab tafsir lahir dari dinamika keilmuan yang berbeda dan menawarkan perspektif yang khas.
Mengenalkan madzahibut tafsir dalam pendidikan Islam adalah langkah strategis untuk menciptakan generasi Muslim yang cerdas, terbuka, dan toleran. Generasi ini tidak hanya hafal ayat, tapi juga mampu menyelami kedalaman maknanya dengan bijak.