3. Tafsir Sufistik (Isyari)
Corak ini fokus pada makna batiniah atau spiritual dari ayat, sering digunakan oleh para sufi. Meskipun tidak semua bisa menerimanya, tafsir ini memperkaya pemahaman Al-Qur'an dari sisi kejiwaan dan kedalaman makna. Contoh:Â Tafsir Ibn Arabi, Tafsir Ibn 'Ajibah.
4. Tafsir Fiqhiyah
Menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai dasar hukum dalam fikih. Ulama fiqih banyak menyusun tafsir yang menekankan pada pembahasan hukum-hukum syariat. Contoh: Tafsir al-Qurthubi.
5. Tafsir Ilmiah
Menafsirkan Al-Qur'an berdasarkan penemuan-penemuan sains modern. Meski menuai pro dan kontra, pendekatan ini menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Contoh: Tafsir Tantawi Jauhari, Tafsir al-Sya'rawi.
6. Tafsir Adabi Ijtima'i
Muncul pada abad modern, tafsir ini menggabungkan pendekatan sastra dan sosial. Tafsir ini membahas nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan reformasi sosial. Contoh: Tafsir al-Manar oleh Rasyid Rida, Tafsir al-Mishbah oleh M. Quraish Shihab.
Pentingnya Madzahibut Tafsir dalam Pendidikan Islam Saat Ini
Di tengah era globalisasi dan teknologi informasi yang sangat cepat, siswa dapat dengan mudah mengakses berbagai tafsir dari seluruh dunia melalui internet. Namun, tanpa bimbingan dan pemahaman tentang keragaman tafsir, mereka bisa saja: