Mohon tunggu...
Shavira Retno Widayanti
Shavira Retno Widayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris Untag Surabaya

Saat ini tengah menempuh perkuliahan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayo Dolan Ning Plunturan! Study Ekskursi, Mahasiswa Sastra Inggris Untag Surabaya Berkunjung ke Plunturan, Ponorogo

2 Juli 2022   16:20 Diperbarui: 2 Juli 2022   16:21 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melaksanakan study ekskursi berupa kunjungan penelitian untuk pertama kalinya. Objek penelitian kali ini adalah Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Kunjungan dilaksanakan pada Sabtu, 18 juni 2022 oleh Mahasiswa peserta mata kuliah Metode Penelitian yang diampu oleh Drs. Y.B Agung Prasaja, M.Hum dan Dr. Pariyanto M.Ed. Kunjungan kali ini mahasiswa tidak pergi sendirian namun, didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah.

dokpri
dokpri

Desa Plunturan merupakan desa yang asri dengan pemandangan perkebunan hijau di Kabupaten Ponorogo yang memiliki luas wilayah 52 hektar serta dihuni oleh 3600 jiwa yang kini sedang merintis untuk menjadi desa budaya. Keunggulan kebudayaan yang mereka miliki adalah Reyog yang masih mempertahankan keaslian dari leluhur. Kesenian Reyog yang mereka miliki, dijaga turun temurun sedemikian rupa sehingga menjadi identitas mereka. Kesenian tersebut dilestarikan melalui anak-anak muda sehingga mereka memiliki rasa cinta rasa ingin menjaga terhadap kebudayaan yang mereka miliki. Desa ini juga memiliki beberapa grup Reyog diantaranya adalah Reyog Taruna, Reyog anak-anak, Reyog Putri serta Reyog Ompong. Selain kesenian Reyog yang merupakan kesenian khas dari Kabupaten Ponorogo sendiri, mereka juga memiliki kesenian Jawa yang lainnya seperti cokekan, yakni jenis gamelan Jawa yang disederhanakan dalam hal alat musiknya, namun tentu saja tidak mengurangi nilai keindahan dari lagu yang dimainkan.

dokpri
dokpri

Dalam kunjungan yang dilakukan, Mahasiswa yang datang disambut oleh bazar UMKM desa Plunturan yang menjual makanan khas dari hasil bumi setempat. Setelah itu, mahasiswa diijinkan untuk memasuki museum yang berisi kesenian Reyog dengan berbagai ukuran dan juga baju khas dari desa plunturan sendiri. Setelahnya, mahasiswa dipersilahkan masuk ke aula untuk menyaksikan pertunjukan cokekan dan juga tarian jathilan.

Dalam kunjungan ini, Pak Lurah dari  desa Plunturan Bapak Dwi Bintoro, S.T. menyatakan bahwa selain melestarikan Reyog secara turun temurun, Desa Plunturan juga mengikuti arus perkembangan jaman. Warga desa dipersilahkan untuk mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki secara bebas.

 Informasi lebih lengkap kunjungi, ikuti, dan subscribe official media sosial instagram dan YouTube dari desa Plunturan dengan username Desa_Plunturan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun