Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis | Narablog

Saya suka menulis dan membaca. Saya yakin, saya bisa hidup dengan mengandalkan kekuatan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kopaja71 Berkunjung ke M-Bloc Space, Ngapain Aja?

6 Maret 2024   16:52 Diperbarui: 6 Maret 2024   16:57 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopaja71 sedang duduk mendengar penjelasan Mbak Bela mengenai sejarah berdirinya M-Bloc Space. (Sumber gambar: dokpri/Billy Steven Kaitjily)

Di artikel sebelumnya berjudul "Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Pada Masa Lalu dan Kini", saya menceritakan mengenai aktivitas Kopaja71 dan Tim Transjakarta di taman literasi.

Di artikel ini, saya akan menceritakan kelanjutan kegiatan kami, terutama saat mengunjungi M Bloc Space. Supaya tidak terpotong, saya sarankan untuk kalian membaca artikel sebelumnya.

Rombongan bertolak dari Taman Literasi Martha Christina Tiahahu menuju M Bloc Space sekitar pukul 09:57 WIB. Perjalanan kami disertai hujan rintik-rintik.

Persis di Seberang jalan taman, ada bank sampah. Mbak Bela mencoba menjelaskan kepada kami tentang fungsi dari bank sampah ini.

Menurut Mbak Bela, kita bisa mendapatkan uang dari bank sampah ini dengan cara menukarkan sampah yang sudah dipilah-piliah. Di Jakarta, kata Mbak Bela, sudah ada banyak bank-bank sampah.

Rombongan terus berjalan dan tiba di M Bloc Space tepat pukul 10:05. Jadi, cukup dekat dari taman literasi.

Kami dipandu Mbak Bela dan Mas Eka masuk lewat pintu utama. Di ruang depan, kami disuguhkan sebuah pemandangan gambar/poster lengkap dengan quotenya terpampang rapi di dinding tembok. Ini merupakan karya anak muda dan merupakan salah spot foto terbaik.

Dari situ, kami menuju tangga yang terletak di bagian belakang. Kami duduk berjejeran di area tangga, sementara Mbak Bela dan Mas Eka mencoba menjelaskan sejarah M Bloc Space pada masa lalunya, disertai beberapa foto zaman dulu.

Menurut Mbak Bela, gedung ini dulunya, merupakan area bekas gedung PERURI (Percetakan Uang Republik Indonesia), yang kemudian disulap menjadi tempat nongkrong oleh sekelompok anak kreatif, sejak 2019.

Lokasinya yang strategis membuat tempat ini ramai dikunjungi, bukan hanya oleh anak-anak muda, tetapi juga oleh orang-orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun