Mohon tunggu...
Shanan Asyi
Shanan Asyi Mohon Tunggu... Dokter -

Seorang dokter umum sekaligus penulis jurnal kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjalanan Hidup, Sang Pemburu (Bab 9)

12 Januari 2018   18:14 Diperbarui: 12 Januari 2018   18:18 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

            "Ya kek?"

            "Dulu aku punya anak seusia kamu."

            "?"

            "Tapi dia sudah tidak ada."

            "Maksud kakek? Dia meninggal?"

            "Ya ada Tsunami 2004 silam."          

            Kenangan tentang Tsunami kembali membayangi Agam. Daerah kampungnya Empetrieng memang tidak terkena dampak. Namun ia ingat sekali bagaimana air besar itu menghantam provinsi Aceh. Banyak stasiun TV yang mengulang tayangan tersebut berulang-ulang.

            "Badannya hitam seperi kamu." Kata sang kakek. "Cita-citanya pemain bola, ia suka sekali bermain itu. Posisi kesukannya dibelakang sebagai Bek."

            Agam, oper bola itu. Bagus Agam. Kita menang hari ini. Ingatan tentang bermain di desa Empetrieng kembali berkelebat di kepalanya.

           "Lalu mengapa kakek seorang diri disini, kakek masih punya sanak saudara bukan?"

            Kakek itu tersenyum. Ia mencuci tangan lalu bangkit. Mengambil rokok, menaruh di mulutnya, menghidupkan pemantik, lalu mulai mengisap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun