Mohon tunggu...
Shanan Asyi
Shanan Asyi Mohon Tunggu... Dokter -

Seorang dokter umum sekaligus penulis jurnal kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjalanan Hidup, Sang Pemburu (Bab 9)

12 Januari 2018   18:14 Diperbarui: 12 Januari 2018   18:18 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

            "ini namanya genset, mesin listrik." Begitulah jawabannya ketika Agam tiba-tiba bertanya siang itu.

            "Hidup begitu saja?"

            "Tindak dia harus diisi bahan bakar. Kamu liat tong dibelakang rumah? Itu isinya bensin. Aku ke kota sebulan sekali untuk membelinya."

            "Agam mengangguk."

            Sampai di rumah rusa itu di letakkan di atas terpal. "Ayo kita kuliti."

            kakek itu langsung mengambil pisau favoritnya. Pisau yang dia asah setiap pagi.

            Agam hanya melihat dan diam. "Nih." Kata kakek itu sambil memberikan kaki serta paha rusa itu. Potong kecil-kecil kita masak rendang hari ini. Agam melakukannya. Ini pertama kali bagi dia mengikuti proses menyiapkan makanan. Dia sudah 2 minggu disini dan yang dia lakukan sebelumnya hanya lah memnggergaji kayu dan menyiram tanaman.

            Daging  dipotong secara perlahan-lahan dengan tangannya yang masih bergetar. Belum terbiasa.

            "Ini kek sudah."

            Kakek itu melihat, hasilnya tidak terlalu buruk untuk pemula.

            "Sekarang ambil bawang, cabe, dengan jahe di kebun ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun