Bayangkan sudah 6 tahun pasangan  itu berharap punya anak, akhirnya doa mereka terjawab. Namun Agam yang hilang membuat Cecek dan Yahcek saling menyalahkan.
      Aku jadi teringat sekali dengan saat itu. Saat mainan Ultraman itu sampai ke tangannya, ia terlihat begitu bahagia.
      Dan kini, aku hanya bisa mendokan dia tetap sehat.
      Makanan yang kupesan telah datang. "Makasih pak." Kataku tersenyum manis. Nasi goreng, salah satu makanan kesukaan Agam. Aku jadi ingat pagi dimana ia makan nasi goreng pertama buatanku. Ia terlihat sangat bahagia.
      "Enak cutda." Katanya yang waktu itu masih berusia 4 tahun.
      Terlalu banyak melamun, aku sebaiknya segera makan nasi gorengku, nanti keburu dingin.
      Setelah makanan habis, aku meminum teh manis ku.
      Kenyang sekali, sebaiknya aku segera pulang untuk mengedit skripsiku yang belum kelar  ini.
      "Anda." Panggil seseorang dari belakangku.
      Aku menoleh, Satria, senior yang paling kukagumi.
      "ia bang?"