Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kos Bukan Losmen Melati

3 Oktober 2019   21:57 Diperbarui: 3 Oktober 2019   22:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kali memang saya kecolongan, ada yang membawa pacarnya menginap bahkan ada temannya yang berbuat tidak baik di kos dan digrebek satpam dan Rt. Meski sudah saya ingatkan di awal, ditambah saya pertegas saat akan masuk, tapi ada saja yang masih tidak mengindahkan. Setelah terkena grebek, malu dan akhirnya keluar. Saya tidak masalah, malah daripada saya usir lebih baik mereka tahu diri. Sayangnya, yang sering seperti ini justru anak mahasiswa.

Sedih rasanya mereka melakukan itu. Sekolah saja masih dibiayai orang tua, tapi tindakan mereka semaunya. Mereka yang bekerja justru tidak pernah ada masalah karena menggunakan kos untuk tempat istirahat.

Miris sekali, semakin kesini, semakin banyak yang mencari kos bebas. Bahkan, mereka terang-terangan bertanya apakah bisa kos dengan pacar. Sedih sekali menerima pertanyaan ini apalagi saat saya tanya ternyata masih kuliah. Apakah norma sudah tidak berlaku? Dimana agama yang mereka pegang sebagai pedoman hidup? Dimana budaya ketimuran yang selama ini ditanamkan oleh orang tua mereka? Dimana sopan santun yang telah diwariskan turun temurun?

Apa yang ada di pikiran mereka sampai mencari kos bebas yang bisa menginap bersama pacar? Mau apa mereka tinggal sekamar tanpa ikatan pernikahan? Inilah yang merusak generasi muda zaman sekarang.

Hidup bebas tanpa mau diatur. Melanggar aturan seperti sebuah kebiasaan yang sudah tidak perlu malu. Urat malu sudah benar-benar putus, tak ada lagi norma yang membentengi diri.

Memang ternyata banyak kos bebas di Mataram. Pergaulan sudah sangat mengerikan. Narkoba menjangkit dimana-mana tak pandang bulu. Pondasi iman yang kuat yang bisa menjadi benteng untuk banyaknya hal negatif dari lingkungan. Mereka yang memilki kedekatan dengan keluarga dan dekat dengan Rabb nya lah yang bisa menjaga diri dari segala yang tidak baik.

Bukan berarti tidak ada mahasiswa yang baik ya. Banyak juga yang baik dan Shalih yang menjaga dirinya dari pengaruh buruk lingkungan. Mereka yang memilih bermanfat untuk banyak orang dan mengejar citanya dengan jalan yang benar pun tidak sedikit. Mereka yang mencari kos dekat masjid dengan lingkungan yang baik pun banyak.

Jadi, semoga lebih banyak orang tua di luar sana yang bisa lebih memperhatikan putra-putrinya. Banyak yang terlihat baik di depan orang tuanya, ternyata di belakang masih saja berbuat tidak baik. Hanya iman yang bisa membuat mereka tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

Semoga semua ini bisa berubah seiring berjalannya waktu, tidak ada lagi pertanyaan "Bebas tidak, Bu?" atau "Boleh kos dengan pacar?" atau "Boleh pacar menginap, Bu?".

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun