Mohon tunggu...
Setyo Budiantoro
Setyo Budiantoro Mohon Tunggu... Konsultan - Percikan pemikiran tentang transformasi pembangunan

Nexus Strategist, Development Economist, Entrepreneur, Writer https://www.budinomic.info/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tersungkur Dihantam Waktu

27 April 2020   19:03 Diperbarui: 27 April 2020   19:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka kembali menggores, kedukaan membayang

Namun, seribu torehan luka telah membekas

Sebagian sayatan begitu dalam

Perih sekali waktu itu

Lalu, apa bedanya satu torehan lagi?

Matahari pun tetap menyingsing di ufuk timur

Denyut kehidupan terus berjalan

Kelahiran yang disambut gembira akan selalu diakhiri dengan kedukaan kematian

Jeda kehidupan pada akhirnya adalah ketiadaan

Tersungkur dihantam waktu bukanlah kekalahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun