Abad 21 saat ini disebut-sebut sebagai abad modern. Hal ini ditandai dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di seluruh dunia yang dipengaruhi oleh adanya media sebagai bagian dari perkembangan tersebut.
Menurut John Hartley dalam Communication, Cultural and Media Studies: The Key Concepts (2002), media merupakan medium (plural, media) berupa materi apa pun dimana melaluinya, hal-hal dapat tersampaikan. Dengan demikian, media selalu berkaitan dengan komunikasi, dimana setiap pesan yang disampaikan kepada audiens memerlukan media sebagai penyampainya.
Robert A. Reiser, Robert M. Gagn dalam Characteristics of Media Selection Models (1982), membagi ciri-ciri media menjadi beberapa poin: pertama, bersifat melembaga, dalam artian dikelola oleh sekelompok individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai penyampaian informasi.Â
Kedua, tersebar secara luas, yakni media mampu menjangkau jangkauan yang amat luas, berupa massa, penonton, dan pembaca. Bahkan, jangkauannya mampu menembus batas ruang dan waktu.Â
Ketiga, pesan yang dapat dinikmati semua kalangan, tanpa membedakan faktor demografis, dan kelas sosial. Keempat, penyampaian pesan oleh media melalui alat-alat teknis dan mekanis, misalnya televisi, radio, hingga gawai.
Selain itu, menyebarnya penggunaan media di dunia salah duanya tercermin dalam perluasan ide yang berpengaruh terhadap perubahan sosial. Hal ini sekaligus menandai kuatnya pengaruh media terhadap aktivitas masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
Perluasan Ide
Marshall McLuhan seorang Filsuf Kanada dalam bukunya yang terkenal Understanding Media (1964), membagi tiga gagasan penting pengaruh teknologi media terhadap manusia.
Pertama, media mempengaruhi setiap tindakan dalam masyarakat (media infulse every act and action in society).
Kedua, media mengikat dunia bersama-sama (media tie the world together). Media memberikan kesempatan bagi manusia untuk berkomunikasi tanpa hambatan baik secara lingkup lokal maupun secara nasional dan internasional.Â
