Mohon tunggu...
sesanti maharani
sesanti maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Kopi di Kalangan Mahasiswa

28 Mei 2021   08:48 Diperbarui: 28 Mei 2021   08:54 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era sekarang banyak remaja yang sering mengikuti tren ngopi di caf ataupun coffee shop. Dulu  memang ngopi identik dengan minuman orang tua tapi dengan maraknya cafe dan coffee shop mejadikan tren baru diberbagai kalangan masyarakat khususnya mahasiswa. Beberapa orang merasa bangga ketika mengunjungi sebuah cafe atau coffee shop, padahal mereka belum tentu menikmati kopi itu sendiri. Gaya hidup ini berpandangan bahwa kita harus mengikuti tren dan cenderung ikut-ikutan agar tidak ketinggalan jaman. Kedai kopi kini menjadi bagian dari gaya hidup milenial sembari ngobrol dan berdiskusi. Apalagi ditempat tersebut di lengkapi dengan fasilitas wifi dan live musik. Minum kopi di coffee shop juga merupakan kegiatan sosial yang menguntungkan, karena dapat bertemu dan bersosialisasi dengan temannya bahkan orang lain. Bukan hanya di akhir pekan, kedai-kedai kopi penuh dengan pengunjung bahkan di jam-jam kerja hari biasa. Tren minum kopi juga sangat terasa juga di kalangan muda,
Tentu saja dengan adanya tren minum kopi ini, banyak pihak yang terbantu terutama dari sisi bisnis coffee shop itu sendiri. Banyak orang yang berani membuka usaha coffee shop dengan kopi sebagai salah satu menu andalan. Selain itu dari sisi petani pun banyak yang disejahterakan karena kopi yang semakin banyak dibutuhkan di era sekarang.

Walaupun sedikit pahit, kopi dapat memberikan manfaat  bagi tubuh jika diminum sesuai dengan porsinya. American Academy of Pediatrics hanya merekomendasikan sebanyak 100 mg kafein yang hanya dapat dikonsumsi perhari. Penelitian dari Fredrick Brustad (2017) menyebutkan bahwa kopi dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit. Diantaranya yaitu mencegah diabetes tipe 2, mencegah Parkinson dan Alzheimer dan meringankan sakit kepala.

Sebagian mahasiswa mengonsumsi kopi pada pagi hari dapat meningkatkan konsentrasi saat kuliah, kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan kesadaran. Dan mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein saat malam hari agar tetap terjaga ketika mengerjakan tugas, dan sebagian lain hanya sekedar menikmati kopi ketika hang-out bersama teman-teman.

Namun disamping adanya manfaat, jika mengonsumsi kopi terlalu berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif, seperti gangguan tidur, remaja yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan waktu tidur yang cukup, hal ini akan terganggu jika terlalu banyak mengkonsumsi kafein. Dehidrasi, sakit perut, sulit konsentrasi, meningkatkan tekanan darah, dan kecemasan juga dapat timbul meskipun kafein yang dikonsumsi sedikit, dan dalam jangka Panjang dapat menyebabkan kemandulan. karena toleransi kadar kafein setiap orang berbeda-beda.

Referensi :

Kumparan, Kompasiana, Jawa Pos

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun