Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buka Dulu Topengmu

9 November 2016   04:04 Diperbarui: 9 November 2016   05:38 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar konspirasi

Mereka sudah usai berkerumun

Seharian menggegap gempita laksana gemuruh gurun

Langit – langit tuhan seakan mau runtuh terhambur

Gedung – gedung menjulang remuk penuh genangan liur

Tersisa bangkai suaranya parau kedut menggerus

Lidah api menjalar, membakar membungkam logika

Bidak – bidak hanya sejengkal, sepikir selangkah

Terbelenggu pongah, picik ataukah idiot yang gagal

Membuat tanah yang damai ini serupa dajal

Angkara kau anggap“bisa”, menyulut merupa perlombaan

Pucuk nurani kita mendedah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun