Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Lonceng Kematian

27 Oktober 2016   22:50 Diperbarui: 27 Oktober 2016   23:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku, tersingkir jatuh dan kalah

Dari sebuah perih yang kubangun dan kutanak

Tak bisa menadah atas kehilanganku  ini

Sebab jemariku masih bergelayut dirimpang akar “Junjunganku”

Embun yang rintik menitis

Membelai setiap kata ”Tuhan”,

Membersitkan  wajahNya, jika kepatuhanku   ini adalah doa

Saatnya  aku  bangun dan berziarah kepada Khalik

Lonceng kematian telah menabuhkan satu kali dentang

Untuk  setiap setai  nafas, walau selaksa tapak ini terajam  duri

Aku tak akan kehilangan lagi, kala sungai meringis dicelah – celah batu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun