Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darahku Telah Merah Kirmizi

17 September 2015   22:02 Diperbarui: 17 September 2015   22:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku beranjak dari  tebing yang luluh, tiang penyangga langit telah runtuh

menimpai  tanah-tanah merah yang retak tapi diam mengatup di sudut senja.

Ketika mimpi itu mulai memutik, di ufuk lembayung yang tak bias lagi dalam remang cahaya,

serupa jelaga yang diam di atas petiduran sang pengantin.

 

Debur ombak kian menjejak tapak yang selagi aku kelana, menggulung terus 

pada biduk yang sedang melarung  menyilir hembusan bayu, layarpun terkembang,  

haluan menuju  pulau  yang dihuni para dayang – dayang  putri Gayatri

yang telah mati kemarin ketika ditinggal kekasihnya.

 

Dengan nafas yang *hosa-hosa, untuk mengejar  mimpi yang telah hilang kemarin,

lesap ditengah pukau bintang gemintang,  sambil mengangkang  tumit,  

tengadah langit ku telunjuk :

 

“Belum cukupkah kau meluluhlantakan jiwaku, tuhan!!?”  

 

Kakiku lisut dalam  telungkup  berpeluk bumi..

 

”Darahku telah merah kirmizi!” 

 

Jiwaku menghardik, aku melenguh dengan jiwa ampunan.

 

@rskp. 17092015…    Jakarta

 

Catatan :

*hosa-hosa  = tersengal- sengal

 

[caption caption="google"]
[/caption] Sumber Gambar Google. 

sumber: edit @rskp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun