Mohon tunggu...
RADEN SEPTIAN SESCO
RADEN SEPTIAN SESCO Mohon Tunggu... BLOGGER -

Lᴇᴀʀɴᴇʀ ᴡʜᴏ ᴘᴀssɪᴏɴᴀᴛᴇʟʏ ᴄᴜʀɪᴏᴜs! • Mᴇɴɢᴀʙᴅɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ɴᴇɢᴇʀɪ • Cʀᴇᴀᴛᴏʀ ᴏғ #TellingStoriesInPhotos

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Optimalisasi Ekowisata Berbasis Masyarakat di Pulau Terdepan untuk Kemandirian Bangsa

17 Mei 2017   11:05 Diperbarui: 17 Mei 2017   11:16 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 

Pendahuluan

Latar Belakang

INDONESIA adalah negeri bahari, negeri yang kaya akan potensi lautnya dengan hampir dua pertiga luas wilayah tumpah darahnya terdiri dari lautan. Suatu bangsa yang pernah mengalami kejayaan khususnya pada abad ke III sampai dengan abad ke VII melalui kejayaan maritimnya. Sejarah mencatat kebesaran Sriwijaya dan Majapahit merupakan bukti kejayaan bahari di Nusantara pada masa lalu. Kedua kerajaan telah menguasai perdagangan di Asia Tenggara pada masanya. Dalam konteks masa kini, kejayaan masa lalu itu hendaknya menjadi semangat untuk membangun Indonesia di segala aspek kehidupan berbasis maritim.


Lautan Indonesia memiliki luas yang luar biasa, mencapai 5,8 juta km² yang terdiri dari 0,3 juta km² perairan teritorial serta 2,8 juta km² perairan pedalaman dan kepulauan. Ditambah lagi luas laut yang masuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) mencapai 2,7 juta km². Luasnya laut Indonesia memiliki fakta yang sangat menarik. Jika potensi sumber daya laut pulau-pulau terdepan dapat dikelola dengan optimal dapat memberikan pemasukan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun, yang dikembangkan kurang dari 10 persen. Menteri lingkungan hidup yang pada saat itu dijabat oleh Prof. Dr. Emil Salim mengemukakan bahwa Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang luas dan unik mempunyai potensi besar untuk menarik keuntungan dari pengembangan ekowisata.

Dalam hal ini pengelolaan sumber daya alam dengan pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keragamannya haruslah dikedepankan. Oleh karena itu ekowisata dipilih demi pelestarian kawasan tersebut guna melindungi kondisi asli dan keunikan kawasan lindung tadi.

Ekowisata menjadi pilihan paling bijak karena ekowisata adalah bentuk wisata yang bertanggung jawab yang meliputi tiga komponen; Ekologi, Ekonomi dan Sosial serta mencakup empat prinsip yakni; konservasi, keterlibatan masyarakat, pendidikan dan keberlanjutan. Berdasarkan komponen dan prinsip tersebut optimalisasi ekowisata bahari di pulau terdepan akan mampu menciptakan kemandirian bangsa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi fokus tulisan ini ialah:

  1. Pulau terdepan Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang kaya serta memiliki peran strategis dalam meningkatkan ekonomi nasional, namun kesejahteraan masyarakat pesisir di pulau terdepan masih sangat rendah terutama dalam hal pendidikan dan kesejahteraan ekonomi.
  2. Sebagai negara besar berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk, sudah seharusnya Indonesia menjadi bangsa yang makmur dan disegani. Tapi, kenyataannya dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah Indonesia tak berdaya. Oleh karena itu, konektivitas (transportasi) harus segera terbangun sehingga SDA dapat terintegrasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun