Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Lukisan Usang

13 Desember 2021   17:47 Diperbarui: 13 Desember 2021   17:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :https://pin.it/3BHIU2A

Lukisan Usang

Karya : Septian D. Arianto

Aku menemukanmu sebagai lukisan yang tak tersentuh di ujung ranjang
Aneka ragam pewarna minyak yang hanya diam
Mengolokku dengan menyapukan kenangan silam
Belacu yang ditindih derita rapuh adalah kerusakanku
Palet yang mengering kelak hanya ditimpa warna baru

Bukan maksud hati enggan menyentuh
Pedih memilah rasa, sebuah jiwa kita menjadi tak utuh
Untuk menyentuhmu sekaligus merapuhkan ayu
Atau melepas pandang dari kejauhan dan memulai tarian debu

Air matamu telah menjadi pelarut sempurna
Dulu kusapukannya ke tengah kanvas safa
Hingga mengering, tiada sisa duka di kalbu juwita
Kini nestapa bergilir ke tiap mata yang memandangmu di dinding
Cita yang didamba angan, mangkir di telan malam dingin

Engkau adalah barang usang yang tak bisa kubuang
Karena telah dipintakan amerta suci di sepertiga malam
Sesuai yang ku idam silam, kau abadi dalam luasnya langit malam, layaknya rembulan
Membuai jeritan sunyiku untuk sepanjang hayat dikandung badan

Septian
Sidoarjo, 13 Desember 2021

IG : @septian.d.arianto
       @18septiandwi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun