Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sekam

24 Oktober 2021   15:59 Diperbarui: 24 Oktober 2021   16:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekam

Karya : Septian D. Arianto

Gabah telah ditampi sekam telah dikumpulkan
Gegabah telah menepi seakan telah dimusnahkan
Siapa peduli hati berlumur jelaga hitam
Bagi jiwa bak melukut ditepian gantang

Butir-butir bergulir congkak
Jadi dedak dimangsa ternak
Jadi sekam dicumbu api gejolak
Pening kepala menjadikannya berontak

Lantas sekam bersemayam dalam tinggi ancala
Megah mengaung dalam keteguhan cakrawala
Siapa menduga di dalam kalbu menanam bar
Aroma celaka terkubur di palung nestapa

Bagai mutiara tenggelam di dalam tiram
Atau kembalikan sekam pada akar tanaman
Kata sanjungan hanyalah hiburan kejam
Umpatan lebih mulia berkubur dalam lautan

Sidoarjo, 24 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun