Mohon tunggu...
Seni Asiati
Seni Asiati Mohon Tunggu... Guru - Untuk direnungkan

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya menjadi kegiatan yang menghasilkan. Hasil yang paling utama adalah terus berliterasi menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Selain itu dengan menulis rekam sejarah pun dimulai, ada warisan yang dapat kita banggakan pada anak cucu kita nantinya. Ayo, terus torehkan tinta untuk dikenang dan beroleh nilai ibadah yang tak putus.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi 2

6 Juni 2020   23:55 Diperbarui: 7 Juni 2020   00:00 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20191007-wa0015-5edbbc5ad541df766a088c52.jpg
img-20191007-wa0015-5edbbc5ad541df766a088c52.jpg
S e p e r t i

Seperti malam tanpa penerang

Seperti bintang tanpa berkedip

Seperti bulan tanpa bulatan

Seperti angin tanpa hembusan

Terkadang tak bisa diungkapkan

Tak bisa dilisankan

Namun hanya bisa dituliskan

Sebuah perasaan tentang asa dan impian

Dicoret digurat digariskan dengan pena

Berlembar tanpa niatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun