Mohon tunggu...
Selly Fitriyani Wahyu
Selly Fitriyani Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Padjajaran University

A journalism undergraduate student who is interested in the creative industry and education matters. She does her best to any projects or work that involves her. Her vision is to raise education awareness and support others to achieve their dreams. She believes her ability to collaborate creativity, human resources, and social media optimization can make her visions come true in every little step.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Sineas Indonesia

12 Desember 2022   09:48 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:58 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: macrovector

Alhasil, banyak netizen yang beramai-ramai mempropagandakan untuk tidak menonton sama sekali film yang mengangkat isu kekerasan seksual tersebut. Kendati isu yang dimuat dalam film tersebut sangatlah esensial, hal itu tidak menghentikan amarah publik pada Arawinda. Film "Like and Share" di-cancel dan sepi peminat. 

Terbukti dari cuitan @aajenocuy yang berisi, "Kemaren ketemu dia di bioskop, Filmnya sepi sama biasanya kan kalo ada artis filmnya, fans-fansnya pada nungguin ya. Tapi ini sepi. Padahal di belakang dia sampe ada bodyguard nya 2 wkwk"  

Skandalnya tidak hanya berdampak pada film yang sedang tayang, tetapi juga film terdahulu yang ia perankan turut terkena imbasnya. Rating film "Yuni" menukik tajam setelah netizen berbondong-bondong memberikan dislike. Jumlah penonton yang seret mengakibatkan agensi Arawinda harus turun tangan. Sayangnya bukan meluruskan kejadian sebenarnya, agensi justru berkilah dengan membalikkan fakta sebenarnya. 

Pernyataan yang sempat dirilis tersebut dihapus lantaran banyaknya komentar pedas yang dilayangkan pada agensi dan talent. Sampai hari ini, polemik Arawinda masih belum surut diperbincangkan di Twitter. Bukan hanya Arawinda, tetapi juga seluruh talent dan agensi KITE Entertainment mulai di-cancel satu persatu oleh publik. 

Industri Hiburan Indonesia Butuh 'Cancel Culture' 

Beringasnya cancel culture mampu berdampak besar pada bagian belakang produksi, mulai dari kerja keras kru film hingga membakar hangus dana yang sudah dikeluarkan. Namun, justru itulah yang harus diperhatikan pemeran juga sutradara untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. 

Cancel culture dipandang sebagai pilar dalam meningkatkan kesadaran sineas atau pihak lain seperti pengiklan untuk tidak mempekerjakan publik figur "bermasalah". Selain akan berdampak pada seluruh proses produksi, publik akan menormalisasikan kesalahan-kesalahan amoral yang dilakukan publik figur tersebut, mengingat wajahnya masih eksis di berbagai platform. 

Cancel culture berlaku di beberapa kasus, terutama yang sudah melibatkan pada kekerasan, persundalan, serta tindak immoral lainnya. Namun publik pun perlu cermat dalam menilai, jangan sampai termakan berita bohong (hoax) dan malah tenggelam dalam mob mentality. 

Bahaya cancel culture mampu melenyapkan karir yang sudah dibangun publik figur sejak lama hanya dalam sekejap. Budaya cancel culture tidak dapat digeneralisir baik atau buruk. Tidak semua masalah mesti ditangani dengan main hakim sendiri. Tentu ini tergantung dengan konteks permasalahan yang melibatkan publik figur tersebut. 

Kasus yang disinggung tersebut dapat menjadi pelajaran bahwa sineas harus lebih bersikap profesional. Tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga perlu adanya pendidikan moral yang diajarkan pada talent-nya. Dunia hiburan Indonesia harus mulai menyeleksi publik figur, sehingga iklim entertainment dapat meminimalisir dinormalisasikannya tindak asusila yang dilakukan publik figur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun