Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berbuka dengan yang Manis

18 Maret 2024   19:08 Diperbarui: 18 Maret 2024   19:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di senja Ramadan yang berseri,
Kulangkahkan kaki dengan khayal yang bahagia.
Di meja berjajar hidangan lezat,
Bermula cerita berbuka dengan yang manis.

Buah kurma, manis di lidah mengalir,
Cerita kisah lezat pun dimulai.
Madu mengalir, mengisi cawan,
Mengalun rindu pada sunnah yang agung.

Pisang goreng garing, selai merah menggoda,
Di setiap suapan, di setiap getaran.
Es kelapa muda, sejuk di tenggorokan,
Membius jiwa dalam rahmat yang tiada tara.

Tetiba, aroma kue basah menebar,
Menyapa perut yang haus akan kelezatan.
Saatnya bersua dengan manisnya hidup,
Di setiap gigitan, di setiap doa yang terucap.

Berbuka dengan yang manis, bukan sekadar rasa,
Tapi kenangan indah, di setiap langkah.
Di antara sajian, terukir doa syukur,
Untuk nikmat Ramadan, dalam kebersamaan yang suci.

Baca juga: Ramadan Bersholawat

Baca juga: Tadarus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun