Mohon tunggu...
Salix Fini
Salix Fini Mohon Tunggu... Dosen - Manusia

Ingin hidup saja sebagaimana seharusnya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Fantasi

21 April 2020   00:56 Diperbarui: 7 Mei 2020   00:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Combined photo of ruedi hberli, Matthew Lancaster on Unsplash

Benar untukku belum tentu benar untukmu,
Salah kataku belum tentu salah katamu,
Wajar bagiku belum tentu wajar bagimu,
Perlukah kecewa jika berbeda,
Perlukah amarah jika tak sama,
Hitam putih kehidupan tidak selalu terlihat seperti warnanya,
Karena aku, kamu, memakai kacamata yang tak serupa.

Aku pilih kacamata yang sesuai untukku,
Adakala kuambil yang berwarna layaknya abu,
Jika sang surya menyapa,
Jika tetes air menghampiri berubah lah warnanya,
Aku katakan pada diriku,
Semua yang kulihat adalah nyata,
Semua yang kulihat adalah kebenaran.

Terlintas kata yang mengganggu jiwa.

Ketika akhirnya Ia memperlihatkan jati dirinya.

Selama ini hanyalah fantasi belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun