Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Angpau dan Pindang Bandeng dalam Perayaan Imlek

31 Januari 2022   15:31 Diperbarui: 31 Januari 2022   21:43 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemeriahan perayaan Tahun Baru Cina di Indonesia alias Imlek atau juga disebut Sincia tidak pernah lepas dari Angpau dan Pindang Bandeng.

Setiap tahun saat hari besar itu datang yang dinanti oleh anak-anak adalah pembagian angpau.  Sedangkan yang dewasa lebih suka mencicipi masakan khas keluarga dan itu termasuk pindang bandeng legendaris.

Biasanya menjelang Imlek, Alm. Iibu mertua mulai berbelanja untuk memasak hidangan-hidangan khas keluarga yang hanya keluar saat acara Tahun Baru seperti Pindang Bandeng, Babi Hong dan sup bakso LoHoa (bakso yang terbuat dari ayam cincang, bihun, wortel dan jamur).

Dan yang paling aku tunggu-tunggu adalah Pindang Bandeng karena bandeng yang dimasak sangat buesarrrr sekali.

Xin Nian Kualie

"Selamat Tahun Baru"

Malam menjelang tahun baru keluarga akan berkumpul untuk malan malam bersama yang biasanya diadakan di restauran Cina.  Di acara makan malam itu biasanya disajikan adalah Yu Sheng.  

Makanan berupa irisan halus berbagai sayuran seperti lobak, wortel dan ikan tuna atau salom mentah yang sudah di rendam dalam campuran minyak goreng, minyak wijen dan merica.


Saus YuSheng terbuat dari minyak goreng, minyak wijen, saus plum, gula pasir dan bubuk kayu manis.

Tradisi ini disebut disebut LoHei dimana keluarga yang berkumpul untuk makan malam akan berdiri sambil mengaduk Yusheng dengan sumpit, mengangkatnya tinggi sambil mengucapkan selamat tahun baru.

Dipercaya semakin tinggi kita mengangkat YuShen makan akan semakin berlimpah rejeki ditahun yang baru dan harapan yang akan terkabul.

Hari Imlek tiba dan Angpau berwarna merah atau keemasan disiapkan. 

Memberikan angpau juga ada aturannya loh.. 

Ada 3 hal yang harus dipahami dan diikuti dalam pemberiang angpau :

1. Jumlah uang didalam angpau harus genap tidak boleh ganjil.

Kita tidak bisa sembarangan memberikan uang untuk dimasukkan dalam angpau. Karena ini ada aturan tidak tertulis yang diturunkan pada setiap generasi.

Jumlah uang didalam angpau harus genap tidak boleh ganjil.

Dahulu ibu mertua selalu menyiapkan uang 20 ribuan untuk dimasukkan kedalam angpau.  Tidak boleh sepuluh ribuan karena itu ganjil.

Angpaunya menjadi gendut dan membuat anak-anak yang menerima kegirangan.

2. Angpau diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Anak yang menerima angpau sebelumnya harus memberikan salam dengan tangan seperti bersoja dan mengucapkan PaiPai.

3. Angpau diberikan pada keluarga yang belum menikah. Jadi walaupun sudah dewasa tapi belum menikah, angpau tetap diberikan.  Maknanya agar rejeki, pekerjaan dan jodoh dilancarkan.

Mengapa angpau berwarna merah atau keemasan ini mengandung makna simbolik yang dipercaya dalam budaya Cina.

Merah berarti warna keberuntungan, kesenangan, keberhasilan, dan pembawa nasib baik.

Emas adalah warna kerajaan dan bangsawan.

Ada latar belakangnya mengapa warna merah itu menjadi warna yang identik dengan budaya Cina.

Alkisah pada jaman dahulu pada saat perayaan imlek ada seekor monster berkepala 3 yang dipanggil Nian datang untuk meneror, menculik dan menyerang penduduk.  Monster setengah banteng dengan kepala singa takut dengan tiga hal api, kebisingan, dan warna merah.

Oleh karena itu setiap Imlek selalu ada Barongsai, bunyi cymbal yang gaduh dan petasan.

Seru ya..

Salah satu hidangan istimewa pada hari Imlek adalah Pindang Bandeng.  Tradisi menyajikan pindang bandeng adalah hasil dari perpaduan antara budaya Tiongkok dan Betawi.  Di negara Tiongkok tidak ada sajian bandeng.

Pindang Bandeng (Dokpri)
Pindang Bandeng (Dokpri)

Hidangan ikan wajib ada dalam perayaan Imlek karena ikan karena masyarakat Cina percaya bahwa ikan merupakan sumber keberuntungan dan rejeki.

Dalam Bahasa Mandarin, ikan disebut dengan yu atau yoo yang terdengar seperti arti kata surplus atau berlimpah.  Dengan memakan ikan Bandeng kita berharapadanya rejeki melimpah ditahun berikutnya.

Ada makna tersendiri kenapa menyajikan bandeng dalam menu tahun baru.

Bandeng memiliki daging lembut dan empuk namun mempunyai duri kasar dan halus.

Artinya adalah hidup manusia penuh rintangan dan kendala namun bila kita bisa mengatasi dan melaluinya dengan baik makan kita akan mendapatkan kebahagiaan dan menikmati hasil yang memuaskan.

Banyak makna simbolis yang terkandung di dalam sebuah perayaan tahun baru namun semuanya adalah cerita tentang harapan agar kehidupan lebih baik di tahun mendatang.

Selamat datang tahun Macan!

Gong Xi Fa Cai! 

Semoga semua mimpimu menjadi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun