Mohon tunggu...
Sausan ShalihahAlfirdausi
Sausan ShalihahAlfirdausi Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

exito

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemahaman Software Quality: Pilar Utama dalam Rekayasa Perangkat Lunak

30 April 2025   19:24 Diperbarui: 30 April 2025   19:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kualitas (Sumber: Freepik/Storyset)

Dalam dunia rekayasa perangkat lunak modern, kualitas (quality) tidak lagi menjadi nilai tambah semata, melainkan syarat mutlak bagi keberhasilan suatu produk. Kualitas perangkat lunak mencerminkan sejauh mana perangkat lunak memenuhi kebutuhan fungsional dan non-fungsional pengguna, serta seberapa baik perangkat tersebut dapat bertahan terhadap tekanan operasional jangka panjang. Tanpa kualitas yang baik, perangkat lunak akan mudah gagal, sulit dipelihara, dan tidak akan mampu bersaing di pasar.

Pengertian Software Quality

Secara umum, software quality adalah ukuran sejauh mana sebuah perangkat lunak memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna serta spesifikasi yang telah ditetapkan. IEEE mendefinisikan kualitas perangkat lunak sebagai “tingkat yang menunjukkan bahwa perangkat lunak memenuhi persyaratan fungsional dan non-fungsional yang dinyatakan secara eksplisit dan tersirat.” Kualitas ini mencakup berbagai aspek, mulai dari keandalan, efisiensi, keamanan, hingga kemudahan pemeliharaan.

Dua Perspektif Software Quality

  1. Kualitas Produk (Product Quality)
    Fokus pada atribut produk perangkat lunak itu sendiri, seperti keakuratan, kinerja, keamanan, dan stabilitas.
  2. Kualitas Proses (Process Quality)
    Berkaitan dengan proses yang digunakan untuk membangun perangkat lunak. Proses yang baik akan menghasilkan produk berkualitas tinggi secara konsisten.

Kedua perspektif ini saling terkait. Proses pengembangan yang buruk akan sulit menghasilkan produk berkualitas tinggi, begitu juga sebaliknya.

Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak

Menurut ISO/IEC 25010 (standar internasional untuk kualitas sistem dan perangkat lunak), terdapat delapan karakteristik utama kualitas perangkat lunak, yaitu:

  1. Functional Suitability
    Sejauh mana perangkat lunak menyediakan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Performance Efficiency
    Mengukur waktu respons, pemakaian sumber daya, dan kapasitas perangkat lunak.
  3. Compatibility
    Kemampuan perangkat lunak untuk berfungsi di lingkungan yang berbeda, termasuk interoperabilitas dengan sistem lain.
  4. Usability
    Seberapa mudah perangkat lunak digunakan oleh pengguna, termasuk aspek pembelajaran, kontrol, dan daya tarik antarmuka.
  5. Reliability
    Ketahanan perangkat lunak terhadap kesalahan dan kemampuannya beroperasi secara konsisten.
  6. Security
    Perlindungan terhadap akses tidak sah, kehilangan data, atau gangguan operasional.
  7. Maintainability
    Kemudahan perangkat lunak untuk diperbaiki, diperbarui, atau dikembangkan.
  8. Portability
    Kemampuan untuk dipindahkan dan digunakan di platform yang berbeda tanpa perubahan besar.

Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak

Pengukuran kualitas merupakan aspek penting dalam memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi standar yang diharapkan. Beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengukur kualitas meliputi:

  • Static Analysis
    Analisis terhadap kode sumber tanpa menjalankannya. Ini dapat mengidentifikasi kesalahan sintaksis, kerumitan kode, atau potensi pelanggaran standar.
  • Dynamic Testing
    Menguji perangkat lunak saat dijalankan untuk mengidentifikasi bug dan mengevaluasi kinerja.
  • Metrics
    Penggunaan metrik seperti code coverage, jumlah bug per 1000 baris kode, waktu rata-rata antara kegagalan (MTBF), dan sebagainya.
  • User Feedback
    Evaluasi dari pengguna akhir terkait kemudahan penggunaan, keandalan, dan pengalaman keseluruhan.

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Perangkat Lunak

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kualitas perangkat lunak meliputi:

  • Kebutuhan yang Jelas
    Perangkat lunak tidak dapat memenuhi kebutuhan jika kebutuhan itu sendiri tidak didefinisikan dengan baik.
  • Desain yang Efektif
    Desain arsitektur yang baik memungkinkan perangkat lunak lebih stabil dan dapat diperluas.
  • Pemrograman yang Bersih dan Standar
    Kode yang ditulis dengan standar yang baik akan lebih mudah diuji dan dipelihara.
  • Pengujian yang Menyeluruh
    Semakin banyak cakupan pengujian, semakin kecil kemungkinan cacat tersembunyi.
  • Manajemen Proyek yang Baik
    Perencanaan, alokasi sumber daya, dan pemantauan proyek sangat memengaruhi hasil akhir.

Strategi Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak

  1. Code Review
    Praktik di mana sesama pengembang saling memeriksa kode untuk memastikan standar dan kualitas terpenuhi.
  2. Continuous Integration & Continuous Deployment (CI/CD)
    Memungkinkan integrasi kode dan pengujian otomatis secara berkelanjutan untuk menghindari akumulasi bug.
  3. Automated Testing
    Mengurangi human error dan mempercepat deteksi kesalahan.
  4. Training & Development
    Peningkatan kapasitas tim pengembang melalui pelatihan berkelanjutan.
  5. Penggunaan Framework dan Library Tervalidasi
    Mengurangi risiko cacat karena komponen eksternal telah diuji sebelumnya.

Peran Tim dalam Menjaga Kualitas

Menjaga kualitas bukan hanya tanggung jawab penguji (tester), melainkan tanggung jawab semua pihak dalam tim proyek, mulai dari analis sistem, desainer, pengembang, hingga manajer proyek. Budaya kolaborasi dan tanggung jawab kolektif sangat berperan dalam membangun perangkat lunak yang berkualitas tinggi.

Dampak Software Quality terhadap Bisnis

Kualitas perangkat lunak yang buruk dapat berdampak serius bagi bisnis:

  • Kehilangan pelanggan karena frustrasi terhadap bug atau performa buruk.
  • Biaya perbaikan tinggi, terutama jika kesalahan ditemukan setelah produk diluncurkan.
  • Kerusakan reputasi merek, yang dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan pasar.

Sebaliknya, kualitas yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan, loyalitas, dan efisiensi operasional.

Software quality adalah fondasi dari produk perangkat lunak yang sukses. Dengan memahami berbagai karakteristik kualitas, faktor yang memengaruhi, serta cara mengukurnya, tim pengembang dapat merancang strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan. Dalam era digital yang sangat kompetitif, kualitas bukan lagi pilihan, tetapi keharusan mutlak.

Referensi

  1. ISO/IEC 25010:2011. Systems and software engineering — Systems and software Quality Requirements and Evaluation (SQuaRE) — System and software quality models.
  2. Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2014). Software Engineering: A Practitioner's Approach (8th ed.). McGraw-Hill Education.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun