Dalam tradisi filsafat Yunani, logos adalah lambang dari akal, bahasa, dan kekuatan penciptaan. Ia adalah alat manusia untuk memahami dunia, menjalin makna, dan membangun peradaban. Namun di era digital, ketika kata-kata tersebar dalam kecepatan cahaya melalui media sosial, logos kehilangan kedalaman reflektifnya dan berubah menjadi senjata tanpa kendali.
Komentar-komentar yang dituliskan dalam ruang virtual tak lagi menjadi jembatan dialog, tetapi menjelma menjadi pisau yang menikam batin manusia. Kritik berubah menjadi cacian, opini menjadi serangan personal, dan candaan ringan menyisakan trauma mendalam. Di balik layar yang seolah netral, jiwa manusia perlahan tergerus, seolah kata yang diciptakan untuk membangun kini justru meruntuhkan fondasi eksistensialnya. Ini adalah zaman ketika bahasa tidak lagi menjadi penawar, melainkan racun yang tersembunyi dalam kalimat-kalimat biasa.
Begitulah mungkin yang dirasakan ketika hidup di negeri Konoha, ketika kata-kata tidak lagi untuk membangun tapi untuk meruntuhkan hidup seseorang. Media sosial menjanjikan kebebasan berekspresi namun dibalik layar yang datar tersembunyi paradoks besar, semakin bebas seseorang berbicara maka semakin besar pula kemungkinan kata-katanya kehilangan tanggung jawab moral.
Dalam ruang yang dipenuhi notifikasi dan algoritma, logos tidak lagi mengandung kebijaksanaan melainkan diproduksi demi sensasi maka disinilah bahasa mengalami degradasi bukan lagi sebagai alat komunikasi akan tetapi alat dominasi dan penghakiman masal. Nietzsche pernah berkata bahwa bahasa bisa membatasi pikiran namun hari ini justru kata-kata yang tak terbatas mampu membunuh pikiran yang mendalam. Kita tak lagi berdialog akan tetapi kita berteriak didalam ruang gema-dimana suara terbanyak, bukan yang paling bijak tapi siapa yang mengikuti hawa nafsunya.
Yang membuat saya marah bukan cuma kata-kata mereka, tetapi saya sedih sudah berapa banyak anak muda diluar sana yang menyerah bukan karena gagal akan tetapi karena dibunuh secara mental oleh komentar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI