Mohon tunggu...
Satriyo
Satriyo Mohon Tunggu... Lainnya - Salam pelajar

Pemuda pencinta seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Embun Pagi: R.A. Kartini

21 April 2020   06:27 Diperbarui: 21 April 2020   06:38 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harum semerbak mewangi
Bagai embun pagi hari
Pucuk daun hijau sang melati
Terselip melipat dalam hati

Raden Ajeng Kartini
Sang wanita embun pagi

Pena menggoreskan tinta
Tinta menggores dijiwa
Cakap cemakap mu mendarah daging
Gerak gelagat mu anggun, tak berpuing
Budiluruh mu terkenang
Hingga zaman berkembang
Kuncup mawar yang mekar
Menambah wangi aroma setiamu.

Habis gelap terbitlah terang
Perangai kata mu menguatkan jiwa
Habis gelap terbitlah terang
Kuat jiwa memercik disukma

Derap langkah terdengar
Dari tanah yang kau pijak
Senyum merona bak Puteri jelita memancar
Dari lesung Pipit yang tak koyak

Emansipasi mu nyata,
Emansipasi mu tak biasa,
Kau contoh mulia
Dari wanita dipenjuru Indonesia.
Agung cita mu untuk bangsa
Anggun nurani mu untuk wanita Indonesia.

Gores tinta emas memercik dalam relung dada.
Berdikari dalam jalan terjal harapan bangsa.
Ohhh...Kartini ku..
Dimana aku harus mencari sosok ayu mu.?
Mungkin saat mentari belum menghapuskan embun dipagi.

#Brebes21April2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun