Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengembalikan Pasar Rakyat sebagai Rumah Rakyat

7 Januari 2017   13:03 Diperbarui: 10 Januari 2017   11:39 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Headline Berita Melonjaknya Harga Cabai I Koleksi Pribadi

Meroketnya harga komoditas cabai, menembus harga Rp 100 Ribu/Kg di berbagai pasar tradisional di awal tahun 2017, membuat masyarakat ‘kepedasan’. Baik pedagang cabai yang sepi pembeli, pemilik usaha rumah makan, sampai ibu rumah tangga yang gemar masakan pedas. Dinamika harga kebutuhan pokok pada moment tertentu di pasar tradisonal, kadangkala menjadi tagline di berbagai kanal berita. Dan pemberitaannya sudah menyaingi seksinya pemberitaan sidang kasus hukum Ahok, Selasa (3/1) lalu.

Sebagai masyarakat awam, umum jika mengartikan pasar rakyat  adalah tempat untuk melakukan transaksi tawar-menawar jual-beli. Komoditas jual belinya-pun beragam, yang termasuk ke dalam katagori kebutuhan pokok dan digunakan masyarakat sehari-hari.

Jika berbicara lebih dalam lagi, mengenai pasar rakyat, tentu juga akan banyak mengupas banyak dimensi, baik itu dimensi ekonomi,sosial dan politik. Itulah sebabnya, terkadang dinamika yang terjadi di pasar rakyat/tradisonal lebih seksidari pada masalah hukum korupsi, masalah ekonomi, kriminal dan hal politik, misalnya. Begitu kompleksnya dinamika pasar rakyat ini, sehingga bisa mengaitkannya ke dalam banyak hal. Yuk, mari mengupasnya.

  • Dimensi Sosial,  pasar rakyat membentuk kelas-kelas sosial di masyarakat. Dimana kelas sosial yang berasal dari pelaku pasar (penjual dan pembeli), menggantungkan aktivitasnya ekonominya di tempat ini. Meskipun secara umum pasar rakyat, biasanya membentuk kelas sosial segmen menengah kebawah, namun acceptabilitasterhadap kelas menengah atas juga bisa dirasakan. Uniknya lagi, kelas sosial tadi berasal dari beragam entitas, baik suku, ras, agama yang kesemuanya memilki tujuan sama, memenuhi kebutuhan sehari hari.
  • Dimensi Ekonomi, pasar rakyat selalu dikaitkan dengan pergerakan ekonomi rakyat kecil/wong cilek. Namun jika kekuatan pasar rakyat menyatu, tentu akan memberikan efek ekonomi yang besar pula. Dengan rentang kelas sosial yang sangat lebar, isu dan dinamika harga di pasar rakyat akan membentuk wajah ekonomi wilayah secara umum. Penanganan tatanan ekonomi, baik kualitas dan kuantitas di pasar rakyat yang melibatkan banyak pelaku usaha kecil ini, akan terus menjadi perhatian banyak pihak, dan tentu diharapkan akan bermuara pada tujuan kesejahteraandan daya beli masyarakat luas yang lebih baik.
  • Dimensi Politik, hal yang menarik adalah, pasar rakyat/tradisional telah menjadi kantung suara politik. Kita sering menjumpai pada musim pilkada, banyak aktivitas blusukan dari aktor politik untuk meraih simpati, atas rencana kerja dari sisi ekonomi kerakyatan yang akan dilakukan di pasar rakyat nantinya. Dari sini, kita melihat, pasar rakyat merupakan entry pointcikal bakal program kebijakan kebijakan ekonomi besar yang dibuat atas pertemuan langsung antara pemerintah dan masyarakat di pasar rakyat. Dan kadangkala pertemuan politik tersebut, sekaligus dapat membuat kebijakan populis kepada masyarakat tentu dengan tujuan-tujuan politis.

Dari dimensi-dimensi tadi, membuat mata kita terbuka lebar-lebar, bahwa pergerakan ekonomi di pasar rakyat harus dilihat secara menyeluruh, dimana semua pelaku di dalamanya dapat merasakan fungsi pasar rakyat sebagai rumah rakyatyang dapat mempersatukan masyarakat sesungguhnya, disamping fungsi utama sebagai tempat jual-beli komoditas pokok sehari hari.

Memperkuat Wajah Pasar Rakyat, Sebagai Karakter

Di banyak daerah di Indonesia, banyak pasar rakyat yang terbentuk atas  entitas kebudayaan setempat dan berhasil meraih added value di sektor pariwisata. Daya pikatnya beragam dalam menawarkan komoditas-komoditas berkarakter.

Coba sekali-sekali kita berkunjung ke Pasar terapung di Muara Kuin-Banjarmasin, uniknya, untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan perahu di pagi hari. Lalu ada Pasar Bisu-Sumbar, transaksi jual belinya hanya menggunakan isyarat saja. AdalagiPasar Barang Bekas Klithikan-DIY, kita bisa temukan berbagai barang bekas dengan harga sangat murah. PasarTomohong-Manado, menjual aneka daging dari hewan yang tak lazim masyarakat konsumsi. Pasar Triwindu-solo, menyediakan barang antik murah meriah. Pasar Klewer-Solo, kita bisa menemukan kerajinan batik yang menarik di sini.

Aktivitas Pasar Tomohon-Manado Yang Menjual Aneka Daging Hewan Untuk Konsumsi I Koleksi Pribadi
Aktivitas Pasar Tomohon-Manado Yang Menjual Aneka Daging Hewan Untuk Konsumsi I Koleksi Pribadi
Lalu Pasar 46 jambi, pasar ini hanya dibuka dari jam 4 sore sampai 6 sore. lalu Pasar Seni Sukowati-Bali, menyediakan hasil kerajinan tangan khas Bali. Ada juga Pasar Kaget-Papua, pasar yang ada di tengah hutan, yang dilakukan oleh suku dani untuk menawarkan dagangannya berupa hasil bumi dan kerajinan tangan. Dan Pasar Tanah abang-Jakarta, semua barang konveksi dengan harga murah meriah tersedia disini. Pasar pasar tersebut telah menjelma menjadi destinasi pariwisata saat ini, dan bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok semata, dan berhasil menggerakkan roda ekonomi lebih kencang lagi dengan mendapatkan nilai transaksi yang tinggi.

Aktivitas Pasar Terapung Di Banjarmasin I Koleksi Pribadi
Aktivitas Pasar Terapung Di Banjarmasin I Koleksi Pribadi
Sebenarnya masih banyak sekali pasar rakyat yang memilki entitas khusus dan dapat dikelola untuk mendapatkan added value lainnya. Tentunya memang harus melibatkan banyak pihak termasuk stake holder untuk memberikan sesuatu yang berbeda tanpa merubah wajah asli pasar rakyat yang telah terbentuk lama di masyarakat.

Wajah “Pasar Malam” Samarinda

Nah, jika kebetulan berkunjung di daerah saya, di Samarinda. Kita juga akan  menemui aktivitas pasar rakyat hampir di setiap malam, yang memanfaatkan jalan sempit/gang. Namanya adalah pasar malam. Para pedagang adalah perkumpulan pedagang dadakan, pasar malam ini mulai marak pada tahun 2000-an. Biasanya kita dapat menemui pasar malam di beberapa titik tempat di kawasan kelurahan yang telah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun