Mohon tunggu...
Sastyo Aji Darmawan
Sastyo Aji Darmawan Mohon Tunggu... ASN; Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Pengurus Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Penyuluh Antikorupsi; Negarawan

Menulis supaya gak lupa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alam Bawah Sadar

28 Maret 2025   02:12 Diperbarui: 28 Maret 2025   04:22 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Musa berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi dan tidak akan menjadi penolong bagi orang yang melakukan kesalahan. Apalagi pertolongan itu akan menyebabkan penganiayaan atau pembunuhan dan mencelakakan diri sendiri.

Tafsir dari ayat tersebut sangat berkesan bagi saya. Bukan karena saya pernah membunuh orang dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Tapi janji Nabi Musa AS bahwa dirinya tidak akan menjadi penolong bagi orang yang melakukan kesalahan sangat mirip dengan keseharian saya.

Penolong Para Koruptor

Saya sudah menyadari bahwa selama bekerja di bagian pengadaan barang/jasa banyak kesalahan yang telah saya perbuat.

Mark-up harga, manipulasi data hingga suap dan gratifikasi menjadi keseharian yang wajar saya lakukan.

Efek negatif dari perilaku tersebut adalah saya merasa permisif dengan korupsi dan merasa sudah hidup dengan mapan.

Rasa mapan itu yang membuat saya ingin segera menikah dan dapat pengakuan dari semua orang. Bahwa saya sudah memiliki kedewasaan dan karir yang sukses.

Sayangnya, saya terlambat menyadari bahwa kemapanan itu semu. Selama ini saya hanya bergantung pada gratifikasi. Berharap vendor memberikan 'tanda terima kasihnya' untuk kinerja yang telah saya berikan.

Saya beruntung memiliki istri yang menerima saya apa adanya. Jauh hari sebelum kelas konseling itu, saya pernah utarakan kepadanya bahwa saya tidak mau menerima gratifikasi lagi.

Sayangnya niat baik itu tidak diikuti dengan keharusan lainnya, yaitu berhenti juga melakukan upaya-upaya memperkaya orang lain dalam pengadaan barang/jasa.

Saya terlalu takut menolak perintah pengaturan pemenang tender. Saya masih sungkan menolak permintaan mark-up harga dari vendor yang pernah memberi 'pertolongan'.

Akhirnya, meskipun saya enggan menerima gratifikasi, saya masih menjadi penolong bagi para koruptor itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun