Mohon tunggu...
Sarwo Edy
Sarwo Edy Mohon Tunggu... Pedagang Es

Pedagang es krim keliling

Selanjutnya

Tutup

Money

"UANG BIBIT"

6 September 2012   08:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:51 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tadi pagi saya kedatangan teman, setelah berbasa basi,  dia berkeluh kesah tentang bisnisnya yang semakin surut, uang modal semakin menipis karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan banyak tagihan yang harus di lunasi. Dia merasa bahwa segala daya dan upaya telah dicurahkan untuk memperbaiki bisnisnya agar bisa digunakan untuk menopang kehidupannya. Sebenarnya yang dihadapi adalah permasalahan  yang sering dialami  oleh para wirausaha pada umumnya yaitu pengelolaan keuangan. Dia merasa , tekor terus karena penghasilan dan pengeluaran tidak seimbang. Saya dengarkan semua keluh kesahnya, toh kemampuan saya hanya sebatas menampung keluh kesah, tanpa bisa memberi solusi yang berarti.

Dia cerita kalau sempat ke paranormal, dia memberi mahar ke paranormal kemudian memdapat “uang bibit”, kata dia uang “bibit bibit”  harus ditaruh ditempat dia meletakkan uang, jangan dipakai. Dia percaya kalau uang bibit itu akan menolong keluar dari kesulitan ekonomi. Dia bilang uang bibitnya 100 ribu akan bisa menarik sampai 100 kali. Saya dengankan semua penjelasan dia tentang “uang bibit” tersebut.  Dengan semangat dia menceritakan setelah mendapat uang bibit tersebut kerjanya tambah semangat. Setelah agak lama cerita saya tanya bagaimana cashflow pendapatan dan pengeluaran, dia bilang masih seperti dahulu, saya perjelas pertanyaan saya tentang “uang bibit” tersebut, kata dia pesan yang harus diwanti-wanti adalah uang bibit itu TIDAK BOLEH DIGUNAKAN !!!.

Setelah keluh kesah dan semangat bercerita tentang “uang bibit” tersebut akhirnya saya memberi nasihat dan kesimpulan tentang uang bibit. Uang bibit dari paranormal itu sebenarnya hanya simbol atau gambaran bahwa dalam berusaha kita tidak boleh menggunakan uang modal atau uang bibit tersebut untuk kepentingan operasional atau konsumsi. Teorinya bahwa laba yang kita dapat bagaimanapun caranya kita gunakan untuk opeasional, tidak boleh mengurangi uang modal. Teorinya sih sederhana, tetapi prakteknya cukup sulit,  sering kita terlena bahwa uang modal kita gunakan untuk kepentingan operasional usaha bahkan untuk kepentingan konsumsi.

Untuk menjaga uang bibit tersebut ada yang mempraktekkan dengan menggunakan kotak, misal dalam sehari omset 10 juta, asumsi margin laba 20 % maka, kotak 1 adalah kotak modal ditaruh 8 juta, kotak kedua untuk operasional usaha, kotakketiga untuk kebutuhan keluarga, kotak ke empat untuk tabungan, kelihatannya sederhana tetapi prakteknya perlu ketertiban dan kesungguhan hati agar uang bibit bisa berkembang.

Akhirnya uag bibit yang dari paranormal digunakan untuk kenang-kenangan dan pembelajaran oleh teman tersebut,

Salam dingin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun